Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Kuat dan Alat Kontrasepsi Ilegal Disita di Cipinang Cimpedak

Kompas.com - 17/02/2015, 15:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Obat kuat dan alat kontrasepsi disita dalam penertiban yang dilakukan di toko pil biru di Jalan DI Pandjaitan, RW 01, Kelurahan Cipinang Cimpedak, di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (17/2/2015). Alat kontrasepsi dan obat-obatan tersebut tidak berizin alias ilegal.

Penertiban dilakukan menyasar sebuah toko obat bernama Asesonic, milik pria bernama Pa Nca (35). Saat penertiban, pemilik toko sedang tak ada di tempat, hanya ada penjaga toko.

Penjaga itu tak dapat menunjukkan izin usaha dan menjual obat, kepada petugas kelurahan, kepolisian, TNI, dan Satpol PP yang datang.

Lurah Cipinang Cimpedak, Bambang Novianto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dokter puskesmas kelurahan, obat kuat yang dijual ada yang sudah kedaluwarsa. Selain itu, tidak ada sertifikat kesehatan dari BPOM selaku pengawas obat dan makanan.

"Banyak yang sudah kedaluwarsa. Ada yang dari tahun 2006. Kita tanya ada surat izin menjualnya, dia tidak bisa menunjukkannya," kata Bambang, saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Selasa siang.

Menurut Bambang, penjaga toko obat pil biru itu juga tak dapat menjelaskan apakah obat kuat yang dijual aman untuk dikonsumsi atau tidak.

"Dokter puskesmas tadi sudah menjelaskan kepada penjaganya, bahwa obat-obatan yang dijual-nya ini berbahaya. Tetapi dia cuma bilang 'saya hanya menjual. Tergantung pelanggan saya mau beli atau tidak'," ujar Bambang menirukan.

Jenis obat dan alat kontrasepsi yang disita misalnya kondom kristal, viagra, pil biru, tablet perkasa, sex drops, dan lainnya.

Terlihat memang jenis obat-obat itu beberapa di antaranya tanpa keterangan dari Kementerian Kesehatan atau BPOM. "Rata-rata dari Amerika dan juga dari China," ujar Bambang.

Terkait adanya alat kontrasepsi, penjaga toko, kata dia, juga tidak dapat menjelaskan apakah ada dugaan praktik mesum terselubung di dalam usaha toko obat kuat tersebut.

"Waktu kita geledah tadi memang ada sebuah kamar khusus. Cuma dia enggak bisa jelaskan buat apa," ujar Bambang.

Kini sejumlah obat telah diamankan oleh petugas dari toko obat itu. Namun, penjaga toko tidak diamankan.

Rencananya, petugas akan mendatangi toko tersebut kembali untuk menanyakan izin kepada pemilik. Apabila tidak dapat menunjukkannya, toko tersebut terancam disegel oleh petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

Megapolitan
Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Megapolitan
NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

Megapolitan
Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Megapolitan
Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Megapolitan
Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Megapolitan
2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

Megapolitan
Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Megapolitan
Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com