Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Penjelasan, Petugas Lion Air Minta Penumpang "Check-in"

Kompas.com - 19/02/2015, 15:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Dua orang yang berseragam putih keluar dari loket Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, setelah loket maskapai itu ditinggal pergi karena masalah penundaan penerbangan hingga berjam-jam, Kamis (19/2/2015).

Salah seorang petugas mengenakan name tag Dedy IR. Kedua petugas ini menghampiri penumpang.

Namun, petugas tersebut hanya dapat menjelaskan mengenai prosedur pengembalian tiket, pembatalan, bukan soal informasi kepastian mengenai waktu keberangkatan pesawat. Bahkan, Dedy hanya dapat mengatakan bahwa penundaan masih akan terjadi.

"Bapak Ibu langsung check in saja ke dalam," ujar Dedy di depan beberapa penumpang yang ada di depan loket Lion Air, di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis.

"Saya (penumpang) JT 382, kayaknya ada keterlambatan," tanya seorang bapak kepada Dedy.

"Untuk pesawat, memang belum ada di Jakarta. Pasti berangkat Pak, cuma delay. Bapak ke dalam saja check-in," jawab Dedy tanpa menjelaskan berapa lama penundaan tersebut.

Seorang perempuan dengan tujuan penerbangan ke Padang, Ope (50), juga bertanya kepada Dedy. Ope menanyakan apakah akan mendapat kepastian keberangkatan pesawat bila check-in. "Memang kalau saya check in di dalam, terus tidur-tiduran saja gitu," tanya Ope.

"Nanti dijelaskan di dalam. Ibu ke dalam saja (check-in)," jawab Dedy.

Ope mengaku bingung. "Daripada kita tidur-tiduran di sini kan mending nginap ke tempat saudara," ujar Ope.

Sebelumnya, maskapai Lion Air mengalami banyak keterlambatan penerbangan. Belum dipastikan apa penyebab keterlambatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com