Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Adakah Ukuran Standar Fisik Jalan?

Kompas.com - 24/02/2015, 21:33 WIB

KOMPAS - Saat ini, berkendara di sebagian kawasan Jakarta dan sekitarnya menjadi siksaan tersendiri. Banyak jalan rusak yang berpotensi mencelakakan setiap orang yang melewatinya.

Jalan rusak tidak terjadi tahun ini saja. Tahun lalu, tahun sebelumnya, hingga 10 tahun silam pun kerusakan jalan terjadi, terlebih saat musim hujan tiba dan banjir melanda.

Di awal tahun ini, kawasan Jabotabek panen jalan rusak meskipun banjir berlangsung relatif lebih singkat dibandingkan dengan musim hujan sebelumnya. Di Jakarta, banjir merendam sebagian kawasannya selama 2-3 hari di awal Februari. Di Bekasi, Bogor, dan Tangerang Raya pun tidak jauh berbeda.

Jalan dengan kerusakan cukup parah, misalnya Jalan Raya Hankam, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Sejumlah warga RW 005 Kelurahan Jatimurni berinisiatif memperbaiki beberapa titik jalan rusak yang kerap mencelakai pengguna kendaraan, terutama sepeda motor, dalam sebulan terakhir.

”Selama ini, tidak pernah diperbaiki sama pemerintah. Padahal, korban sudah banyak. Malah sekitar beberapa minggu yang lalu ada pesepeda motor sampai patah tulang,” kata Syahroni (44), warga RW 005 yang ikut memperbaiki jalan.

Lubang di Jalan Hankam ini ada yang berdiameter 1,5 meter dan kedalaman 30 sentimeter.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, ada 400 titik jalan rusak yang tersebar di wilayahnya. ”Jumlah sama, tetapi kerusakannya lebih parah dibanding minggu lalu. Lubang kecil sekarang membesar,” katanya.

Arief menambahkan, perbaikan sejumlah titik jalan rusak di jalan utama, seperti Jalan Raya Hankam, akan diprioritaskan. Paling telat Juni-Juli ini karena menunggu proses lelang proyek.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang mencatat, sampai akhir Desember 2014, jalan sepanjang 2,44 kilometer (0,7 persen) rusak dari total panjang jalan 304,477 km dengan jumlah ruas jalan 257 ruas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Nana Tristyana mengatakan, perbaikan menyeluruh akan dilakukan mulai Maret 2015. Sebelumnya, akhir tahun 2013, kerusakan jalan meliputi rusak berat dan rusak ringan. Jalan rusak terjadi di 5,5 km dari total panjang jalan provinsi, yaitu 27,4 km. Sementara jalan nasional yang ada di Kota Tangerang sepanjang 16,2 km, sepanjang 3,2 km di antaranya rusak.

Drainase dan tonase

Di setiap wilayah di Jabodetabek, pemeliharaan dan perbaikan jalan rusak ibarat proyek abadi yang setiap tahun menghabiskan anggaran daerah. Di Kabupaten Bogor, setiap tahun, lebih dari Rp 100 miliar dihabiskan untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan.

Meski dipelihara dan kerusakan diperbaiki setiap tahun, 1.700 km panjang jaringan jalan di Kabupaten Bogor tidak pernah seluruhnya mulus. Lihatlah kondisi Jalan Raya Mayor Oking dan Jalan Raya Gunung Putri yang di kiri kanan jalan dipenuhi deretan bangunan besar sampai pabrik. Sampai Sabtu (21/2), di ruas tengah Kabupaten Bogor itu masih banyak dijumpai lubang berdiameter 20-60 cm dan berkedalaman 10-20 cm.

Jalur itu mudah rusak sangat diyakini karena kerap dilintasi truk yang mengangkut beban amat berat. Ruas itu amat padat hilir mudik truk kontainer sampai truk tronton pengangkut semen. Jalur padat pabrik ini terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi.

Selain pelanggaran tonase, penyebab lainnya adalah kondisi drainase kurang baik. ”Luar biasa kemacetan di jalan itu dan pelbagai ruas akibat kerusakan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Bramasetyo Priaji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com