Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jalan Rusak Tanpa Tunggu Dana APBD

Kompas.com - 28/01/2015, 14:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kegiatan perawatan jalan, termasuk penanganan jalan rusak pada musim hujan ini, tetap dimungkinkan meskipun dana APBD belum cair.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (27/1/2015), menjelaskan, dana untuk perawatan jalan bisa diambilkan dari anggaran mendahului APBD yang besarnya sepertiga dari anggaran dinas terkait.

”Pengadaan aspal untuk menambal jalan berlubang dimungkinkan dengan anggaran mendahului karena termasuk kegiatan perawatan, kegiatan yang rutin, dan kegiatan yang harus terus-menerus dilakukan,” kata Heru.

Dia menambahkan, Peraturan Gubernur Nomor 211 Tahun 2014 tentang Pengeluaran Daerah Mendahului Penetapan APBD 2015 sebagai landasan hukumnya. Dalam Pasal 1 Ayat 2 huruf p disebutkan, pengeluaran daerah bisa dipergunakan untuk membiayai penanggulangan segera kerusakan jalan dan jembatan serta kelengkapannya.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, pihaknya bisa membeli aspal melalui katalog elektronik sambil menunggu anggaran cair. Karena itu, kerusakan jalan tetap bisa ditangani secepatnya.

Meski demikian, kerusakan jalan di wilayah Jakarta Barat belum bisa diperbaiki karena masalah dana. Berdasarkan data Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, setidaknya ada 11 lokasi jalan arteri yang rusak. Kerusakan itu antara lain di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jalan Panjang (Kebon Jeruk), Jalan Daan Mogot, Jalan Tomang Raya, Jalan Latumenten, dan Jalan Perjuangan.

Sudin Bina Marga akan menangani kerusakan jalan itu dengan menutup lubang. Namun, saat ini proyek fisik belum berjalan karena anggaran. ”Kami sudah usulkan memakai anggaran pendahuluan, tetapi belum ada payung hukumnya karena belum ada pergub,” kata Kepala Sudin Bina Marga Jakbar M Najib.

Menurut Najib, saat ini kewenangan penutupan lubang di jalan saat ini ditangani Suku Dinas Bina Marga. Namun, karena masalah anggaran, proyek fisik belum bisa dikerjakan. Pihaknya meminta pemerintah mengeluarkan payung hukum penggunaan anggaran pendahuluan supaya pemeliharaan dan pekerjaan jalan bisa segera dimulai.

Adapun Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor belum menanggapi keluhan warga tentang jalan rusak.

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, pihaknya sudah meminta jajarannya untuk melaksanakan survei dan mendata jalan rusak di 40 kecamatan atau seluruh wilayah Kabupaten Bogor.

Langkah serupa ditempuh Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dirinya belum mendapat laporan utuh jalan rusak di seluruh Kota Bogor.

Kerusakan jalan terjadi merata di seluruh wilayah Bogor Raya. Misalnya, di Jalan Raya Bogor-Jakarta, Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Jalan Raya Puncak, Jalan Raya Dramaga, dan jalan-jalan utama di Kota Bogor.

Berpotensi digugat

Ketua Umum Road Safety Association Edo Rusyanto mengatakan, negara wajib melindungi pengguna jalan. Jika ada kecelakaan yang disebabkan jalan berlubang, pemerintah berpotensi digugat warganya. (ART/FRO/BRO/DEA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com