Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Air Bersih di Jakarta Buat Siapa?

Kompas.com - 10/03/2015, 10:46 WIB
advertorial

Penulis

Beroperasi sejak 17 tahun yang lalu atau tepatnya mulai 1 Februari 1998, apa saja yang sudah diperbuat oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) untuk memenuhi hak atas air masyarakat yang tinggal di wilayah barat DKI Jakarta?

Peranan PALYJA dalam tata kelola air di Jakarta adalah sebagai operator penyedia layanan air bersih di wilayah barat DKI Jakarta yang bertanggung jawab untuk pengoperasian dan pemeliharaan seluruh infrastruktur maupun pelayanan pelanggan (customer care, pembacaan meter, proses penagihan dan collection).

Hal ini mencakup produksi, distribusi, pemeliharaan, perbaikan dan pembangunan jaringan termasuk menurunkan tingkat kehilangan air, meningkatkan kuantitas, kontinuitas dan kualitas air bersih hingga pelayanan pelanggan mulai pemasangan baru, reclass, pencatatan meter, dan pelayanan pelanggan lainnya.

Total panjang jaringan pipa PALYJA yang tertanam di bawah permukaan tanah Jakarta mencapai lebih dari 5.423 km, dengan jumlah pelanggan lebih dari 405 ribu yang telah tersambung. Ini artinya lebih dari 3 juta populasi di wilayah pelayanan PALYJA telah terlayani akses air bersih.

Alih Transfer Teknologi

Dalam kegiatan operasionalnya, Suez Environement sebagai pemegang saham mayoritas PALYJA tak segan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi terbaiknya seperti deteksi kebocoran tak telihat (invisible leaks) menggunakan Gas Helium. Dibawah supervisi dari tenaga ahli dari Suez Environnement, teknologi ini telah diterapkan di PALYJA sejak tahun 2008.

Selain itu, PALYJA juga memiliki teknologi kamera (JD7) yang dapat merekam segala bentuk kebocoran secara audio visual di dalam jaringan pipa primer sepanjang 1 km. Berkat bantuan teknologi tersebut puluhan ribu kebocoran pipa telah terdeteksi dan diperbaiki.

Misalnya pada 2012, tercatat lebih dari 63 ribu titik kebocoran telah diperbaiki.  Pada tahun 2013 sebanyak 52.514 titik dan tahun 2014 yang lalu sebanyak 33.527 titik kebocoran.  Sehingga, selama tahun 2014, PALYJA telah berhasil menyelamatkan lebih dari 4 juta m3 air bersih.

“Dengan adanya berbagai teknologi tersebut maka PALYJA telah berhasil menurunkan tingkat kehilangan air/non revenue water (NRW) menjadi 39,6 persen di tahun 2014. Sementara di awal tahun 1998, angkanya sekitar 60 persen”, kata Meyritha, Kepala Divisi Corporate Communications dan Tanggung Jawab Sosial PALYJA.

Lebih lanjut, PALYJA juga memiliki Distribution Monitor and Control Center (DMCC) yaitu Pusat Pemantauan dan Pengendalian Distribusi yang mulai beroperasi  tahun 2006, DMCC beroperasi selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Tugas utama DMCC adalah melakukan monitoring dan controlling air baku, proses produksi, pemompaan air bersih, dan proses jaringan transmisi serta distribusi.

DMCC juga melakukan kendali atas booster pump secara jarak jauh, mengiriman informasi yang terkait dengan gangguan distribusi, juga melaporan pencapaian total volume produksi harian.

“Dengan adanya DMCC maka data mulai dari pemantauan air baku, proses produksi hingga jaringan transmisi dan distribusi termasuk gangguan yang terjadi, lebih mudah diakses sehingga penanganannya dapat dilakukan segera secara efektif dan efisien”, ujar Meyritha.

Air Baku Jakarta

Air bersih yang dinikmati oleh pelanggan PALYJA diperoleh dari pengolahan air baku yang bersumber dari Waduk Jatiluhur dan juga air curah olahan dari Tangerang. Selama tujuh belas tahun pula kondisi demikian tidak berubah secara signifikan, meski jumlah pelanggan telah meningkat 2 kali lipat.

Air baku dari 13 sungai dan puluhan waduk di DKI Jakarta hanya sedikit sekali yang dapat digunakan, yaitu hanya 5% dari total kapasitas PALYJA.  Hal ini disebabkan air sungai dan waduk tersebut memiliki tingkat polusi yang tinggi dan tidak memenuhi baku mutu untuk digunakan sebagai air baku guna diolah menjadi air bersih.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com