Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Kendaraan Pribadi Dikurangi

Kompas.com - 11/03/2015, 14:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengebut pembangunan infrastruktur transportasi umum. Diharapkan pergerakan kendaraan pribadi semakin berkurang dan kemacetan lalu lintas secara bertahap akan terurai dalam kurun waktu lima tahun ini.

"Sedikit demi sedikit kami akan mengurangi pergerakan orang dengan kendaraan pribadi. Kalau Anda ingat, pembangunan jalur bus transjakarta ini bersamaan dengan pembangunan MRT (mass rapid transit), KRL (kereta rel listrik), dan rencana kereta ringan. Hasilnya bisa kita nikmati lima tahun lagi. Kami minta maaf jika proyek ini mengganggu kenyamanan berlalu lintas," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat mencanangkan pengeboran di lokasi konstruksi jalur bus transjakarta layang Koridor XIII, Selasa (10/3).

Jalur bus transjakarta Koridor XIII merupakan proyek jalan layang paling panjang yang saat ini dikerjakan Pemprov DKI, yaitu 9,3 kilometer. Jalur ini membentang dari barat ke timur dari Jalan Tendean melewati Blok M hingga ke perbatasan Jakarta-Tangerang di Ciledug.

Proyek pembangunan telah dimulai pada 15 Desember 2014 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016. Djarot meminta proyek tersebut bisa diselesaikan lebih cepat sehingga tak sampai akhir tahun 2016 Koridor XIII sudah beroperasi.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, dana pembangunan jalur bus transjakarta layang mencapai Rp 2,3 triliun. Ada delapan paket pekerjaan yang dikerjakan sembilan kontraktor, yaitu paket Adam Malik sepanjang 1,2 kilometer (km) dikerjakan oleh PT Waskita Karya; paket Kostrad 1,1 km (gabungan PT Istaka Karya dan PT Agrabudi); paket Seskoal 1,4 km (PT Wijaya Karya); paket Kebayoran Lama 1,2 km (PT Pembangunan Perumahan); paket Trunojoyo 1,2 km (PT Jaya Konstruksi); paket Taman Puring 1,1 km (PT Hutama Karya); paket Santa 1 km (PT Yasa Patria Perkasa); dan paket Tendean 1,1 km (PT Adhi Karya).

"Proyek ini memiliki bentang paling panjang. Pekerjaan ini sudah berdasarkan rencana tata ruang wilayah dan pola transportasi makro. Sudah ada trasenya, juga amdalnya," ujar Yusmada.

Sejak kontrak dimulai pada 15 Desember 2014, lanjutnya, Dinas Bina Marga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk merumuskan pengelolaan lalu lintas karena pembangunan jalur bus transjakarta Koridor XIII itu dilakukan pada jalan yang sudah ada.

"Mulai Desember 2014 hingga November 2015 ini akan menjadi poin krusial karena proyek masih bermain pada substruktur, yaitu menancapkan paku bumi untuk menopang 211 pilar sepanjang 9,3 km. Menjadi krusial karena pekerjaan perlu ruang jalan. Saat ini tinggal dua lajur jalan yang bisa dilalui kendaraan," katanya.

Setelah November 2015, pekerjaan dilakukan pada struktur atas dengan mengangkat box girder sehingga hambatan lalu lintas bisa dikurangi. Pekerjaan juga lebih banyak dilakukan pada malam hari dan hanya menyisakan pekerjaan kecil pada siang hari.

Rekayasa

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi konstruksi disesuaikan dengan pekerjaan yang berlangsung. "Saat pembangunan konstruksi atas, jalan akan ditutup pukul 24.00-06.00. Namun, untuk saat ini tidak ada pengalihan lalu lintas secara ekstrem," katanya.

Priyanto menambahkan, tidak ada jalur alternatif khusus yang disiapkan bagi pengendara. Pengendara dipersilakan menggunakan jalan alternatif yang sudah ada di kiri kanan lokasi proyek. "Di Tendean, misalnya, pengendara bisa lewat Buncit Raya, Kemang, tembus ke Wijaya. Untuk menuju Kuningan atau Pancoran bisa melalui jalan kecil. Kami pasang imbauan di 30 titik bagi pengguna jalan," ujar Priyanto. (FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com