Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Fitness Center di Sekolah Ngaco, UPS Ngaco, Scanner Ngaco, Ngaco Semua

Kompas.com - 12/03/2015, 13:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengirimkan hasil evaluasi APBD 2015 kepada Pemprov DKI Jakarta untuk dibahas kembali dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tetap menolak memasukkan usulan program sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD DKI 2015. Sebab, menurut Basuki, materi dalam anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun itu tak masuk akal. 

"Ya, sudah jelas kok, sistem elektronik manajemen sekolah ngaco, tiap sekolah beli alat fitness center Rp 3 miliar ngaco, beli UPS di sekolah Rp 6 miliar ngaco, beli scanner untuk sekolah ngaco. (Anggaran) ngaco semua," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (12/3/2015).

Kekacauan penganggaran di Jakarta, lanjut dia, sudah terjadi sejak lama. Saat dirinya baru menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saja, APBD sudah disusupi banyak anggaran siluman.

Saat pembahasan, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan komisi di DPRD memang tidak menyinggung perihal usulan anggaran tambahan. Namun, dia melanjutkan, anggaran siluman itu masuk ketika akan diserahkan ke Kemendagri. Dengan demikian, tidak hanya oknum DPRD DKI Jakarta yang bermain anggaran, tetapi juga oknum SKPD DKI yang ditugaskan untuk memasukkan anggaran.

Akibatnya, PNS DKI-lah yang menjadi korban dan menjadi tersangka jika ada dugaan penyalahgunaan anggaran karena hanya pihak eksekutif yang memiliki kewenangan memasukkan anggaran.

"Yang dipanggil-panggil polisi kan (pejabat) eselon IV yang ngetik (anggaran). Makanya kami tunggu hasil pemeriksaan polisi. Kalau dari BPKP DKI kan sudah jelas dana siluman dari anggaran 2012, 2013, dan 2014. Makanya saya tunggu Pak Jokowi nyeberang ke Istana (jadi Presiden) dululah (untuk menerapkan e-budgeting). Saya orangnya sabar kok," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com