Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik Perusahaan Fiktif Pemenang Tender UPS?

Kompas.com - 19/03/2015, 18:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya telah mengakui bahwa pemenang tender pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) merupakan perusahaan-perusahaan yang dipinjam namanya. Perusahaan-perusahaan itu disebut dimiliki oleh satu pihak.

Nama pejabat di wilayah DKI santer disebut sebagai pemilik kebanyakan perusahaan pemenang tender itu. Namun, saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto belum dapat menjawabnya.

"Belum bisa disampaikan, kalau nanti gelar perkara, baru bisa kita langsung tetapkan tersangka, sehingga nanti kita sekaligus sampaikan bagaimana rincian (asal perusahaan pemenang tender) sebenarnya," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/3/2015).

Rikwanto mengatakan, rencananya Polda Metro Jaya akan melakukan gelar perkara kasus ini pada pekan depan. [Baca: Hasil Penyidikan, 49 Perusahaan Pemenang Tender UPS Tak Penuhi Kualifikasi]

Diharapkan, setelah melakukan gelar perkara, penyidik semakin dekat dengan penetapan tersangka dari pengadaan alat yang dianggarkan hingga Rp 5,8 miliar per unitnya itu.

Pejabat itu diketahui kini bertugas di Jakarta Selatan. Namun, saat proyek pengadaan UPS berlangsung, ia masih menjabat di Jakarta Barat.

UPS merupakan alat catu daya listrik yang diberikan untuk 49 sekolah yang berada di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. 

Sebagai informasi, meskipun penyidikan kasus ini dilakukan oleh Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, tetapi Badan Reserse Kriminal Polri juga membantu dalam hal supervisi kasus. Rikwanto menyebutkan, kepolisian berusaha bertindak cepat dan serius dalam menangani kasus dugaan korupsi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com