Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Disetrika Ibu Tiri gara-gara Bermain

Kompas.com - 23/03/2015, 14:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bocah DA (10) dianiaya ibu tirinya gara-gara pergi bermain dengan temannya. Tanpa menegur, sang ibu tiri, Su (33), malah langsung menganiaya DA.

Penganiayaan itu akhirnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur oleh Uk (42), ayah kandung DA, yang juga suami Su sendiri. Uk mengatakan cara sang istri menegur anak sudah tak wajar. "Katanya biar kapok. Cuma terlalu keras," ujar Uk, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (23/3/2015).

Menurut Uk, peristiwa itu terjadi pada Minggu (22/3/2015) sekitar pukul 15.00. Uk yang baru saja pulang kerja hari itu tidak melihat DA di rumah. Ia pun keluar mencari anaknya itu. Karena tidak menemukan DA, ia pun pulang lagi. [Baca: Bocah 10 Tahun Ditempeli Setrika Panas oleh Ibu Tiri]

Ternyata bocah itu berada di rumah dan sedang menangis. Uk kemudian memeriksa kondisi DA karena tangisan bocah itu tidak berhenti juga. Sang ayah sangat terkejut melihat ada luka bekas setrika di pipi anaknya.

Ia langsung bertanya kepada istrinya, yang mengakui telah menempelkan setrika panas di wajah anaknya. Uk mengaku sempat menegur sang istri, tetapi Su malah makin marah. Ia bahkan menginjak kepala DA.

"Saya ancam laporin ke polisi, tapi malah ngotot. Akhirnya saya laporkan," ujar Uk.

Menurut Uk, istrinya itu sudah diamankan untuk diperiksa oleh petugas. Sementara itu anaknya kini sedang dirawat. Kasus ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com