Bau yang timbul dari tumpukan sampah itu pun membuat warga harus jalan agak ke pinggir jalan raya untuk menjauhi sampah tersebut. Sarah (25), seorang warga yang sedang melintas di Jalan Panjang, mengaku, sangat terganggu dengan keberadaan truk sampah yang memadati areal tersebut.
"Ini kan lahan untuk pejalan kaki. Kalau dijadikan tempat parkir, kami mau lewat di mana?" tanya Sarah saat ditemui Kompas.com, Selasa (24/3/2015).
Selain mengambil lahan pejalan kaki, truk sampah juga mengeluarkan bau busuk dan air sampah yang berceceran di jalan.
Salah seorang petugas kebersihan, Ujang Sujana (32), mengatakan, keterbatasan lahan parkir merupakan penyebab utama dari persoalan ini. Sampah yang berasal dari Kelurahan Sukabumi Utara dan Kelapa Dua itu akan dibawa ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang, Bekasi.
Ia menambahkan, penggunaan tempat yang sudah tiga tahun menjadi area parkir truk-truk itu sudah mendapat izin dari pihak Kecamatan Kebon Jeruk. Hingga saat ini, kata Ujang, pihak kecamatan sedang mencari lahan kosong yang bisa menampung truk-truk sampah.
"Saat ini, pihak kecamatan sedang mencarikan lahan untuk menampung truk-truk ini supaya enggak lagi diparkir di jalan," ujar Ujang.
Menurut pantauan Kompas.com, keberadaan truk-truk sampah di Jalan Panjang tak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Namun, truk-truk yang diparkir itu memakan lahan pejalan kaki sehingga sangat mengganggu warga karena jalan menjadi sempit dan bau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.