Veteriner Pelaksana Lanjutan RPH dan Karantina Babi, Bantu Sihotang, mengatakan, RPH belum dapat dioperasikan karena pasokan listrik belum terpenuhi. Saat ini, RPH tersebut baru dialiri daya listrik sebesar 60 ribu watt. Padahal kebutuhan operasionalnya diprediksi mencapai 300 ribu watt.
"Listriknya kurang. Makanya sampai sekarang belum digunakan. Pemotongan untuk sementara masih di RPH yang lama," kata Sihotang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/3/2015).
Sihotang mengatakan, salah satu kendala RPH baru belum digunakan karena terkendala anggaran. Keberadaan RPH Babi yang berlokasi tak jauh dari RPH lama itu mangkrak karena dicoretnya pengajuan anggaran 2014 di APBD Perubahan.
"Tahun ini dinas mengajukan anggaran untuk operasional di APBD 2015. Kalau tidak dicoret RPH akan dioperasikan Oktober 2015 mendatang," ujar Sihotang.
Pantauan Kompas.com, Jumat (27/3/2015), tak ada kegiatan di RPH seluas 1,7 hektar itu. Di dalam area RPH tak terlihat satu pun petugas keamanan, yang ada hanya anak-anak yang sedang bermain layang-layang. Rumput-rumput liar pun mulai sudah mulai tumbuh tinggi di halaman RPH. Sementara kandang babi dan ruang pemotongan masih belum digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.