Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKS DPRD: Hak Menyatakan Pendapat Itu Enggak Seram Kok

Kompas.com - 08/04/2015, 11:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin meminta semua pihak, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak terlalu tegang menghadapi proses yang diambil DPRD, seperti proses hak angket dan juga hak menyatakan pendapat (HMP).

"HMP dan hak angket enggak seram kok. Jadi kita pengin santai saja. Jangan dijadikan aspek yang mencekamlah," ujar Selamat Nurdin ketika dihubungi, Rabu (8/4/2015).

Lagi pula jika langkah HMP jadi ditempuh, kata Selamat, DPRD bukanlah penentu akhir nasib Gubernur. DPRD hanya memberikan rekomendasi penyelesaian.

Dengan demikian, tudingan bahwa DPRD akan memakzulkan Ahok (sapaan Basuki) tidak perlu ditakuti. Selamat juga menginginkan proses HMP kelak berjalan sesuai prosedur.

Selamat mengharapkan ada proses diskusi dalam HMP sehingga solusi dari permasalahan yang ditemukan dalam penyelidikan hak angket dapat diputuskan bersama. Tujuannya, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

"Kita mau mengakhiri cemoohan. Karena itu adalah pemicu yang buat enggak stabil. Enggak kondusif. Saya ingin di (Fraksi) PKS, DPRD, dan juga Gubernur sama-sama menahan diri," ujar Selamat.

Sebagai informasi, beberapa fraksi di DPRD DKI sudah bulat menyatakan sikapnya terhadap HMP. Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta menyatakan mendukung digulirkannya hak menyatakan pendapat Ahok.

Kedua fraksi tersebut merupakan fraksi dua wakil ketua DPRD DKI, yaitu Mohamad Taufik dan Abraham "Lulung" Lunggana. Sementara itu, dua fraksi sudah menyatakan penolakan terhadap HMP.

Dua fraksi tersebut adalah Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Beberapa fraksi lain masih belum menentukan sikap. Akan tetapi, anggota fraksinya sudah ada yang memberikan tanda tangan dukungan HMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com