Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangankan 115, 11.500 Rumah Juga Akan Saya Bongkar...

Kompas.com - 09/04/2015, 15:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat blusukan ke Kali Mookervart dan Kali Sekretaris Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi pengarahan kepada pejabat-pejabat yang turut mendampinginya untuk memiliki jiwa sosial ketika bertemu dengan masyarakat, contohnya harus mencari solusi antisipasi banjir di kawasan Kali Mookervart dan Kali Sekretaris. 

"Waktu tadi saya datang ke kampung, saya tanya, kok ini rumah warga ada di bawah (jalan inspeksi). Saya langsung bisa bayangin kalau hujan dan pompa mati, mereka pasti langsung kebanjiran," kata Basuki di rumah makan di kawasan Jakarta Barat, Kamis (9/4/2015). 

Kemudian, Basuki langsung mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono. Ia bertanya mengapa banjir bisa terjadi, padahal pompa air berukuran besar.

Jika pompa air berfungsi optimal, seharusnya kawasan tersebut tidak terendam banjir. Akhirnya, Basuki mengerti DKI memerlukan tampungan air yang lebih dalam lagi.

"Kami perlu lebih memperlebar kalinya. Pak Wali Kota (Jakarta Barat) bilang, 'ini kalau kayak gitu caranya, mesti bongkar rumah liarnya, Pak'. Ya sudah saya bilang, bongkar saja," kata Basuki. 

"Makanya, tadi ada LSM (lembaga swadaya masyarakat) bilang kalau kawasan itu dibongkar, akan ada sebanyak 115 rumah yang dibongkar, 'apa bapak akan membongkar rumah itu?' Saya bilang, 'jangankan 115 rumah, 11.500 rumah pun akan saya bongkar agar Jakarta tidak banjir. Tetapi, mereka yang dibongkar itu akan kami pindahkan lebih baik ke rusun," ujarnya.

Jadi, lanjut dia, warga akan merasa puas jika pemerintah bisa bersikap adil dan berkinerja baik. Basuki mengungkapkan alasannya blusukan dan meninjau lapangan karena mendapat nasihat dari Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi suka nasehatin saya harus ambil waktu untuk turun. Saya bilang, 'Pak, saya lebih sedikit turun sekarang karena beberapa posisi sudah kami pasang CCTV. Kayak bapak ke Waduk Pluit, ke Manggarai, saya tidak perlu ke sana karena sudah pasang CCTV'. Tetapi, untuk hal-hal seperti ini, setelah saya kumpulkan dan ada laporan warga, berarti masih ada masalah yang belum beres di lapangan," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com