"Katanya Lurah Roa Malaka ini ibu-ibu yang kerjanya baik dan suka turun ke lapangan. Tetapi, kenapa pengaduan masyarakat (di Qlue) sampai 600 pengaduan enggak direspons," kata Basuki di Saung Greenville, Jakarta Barat, Kamis (9/4/2015).
Oleh karena itu, ia ingin mengetahui mengapa sampai laporan warga di Qlue tidak direspons. Padahal, kinerja lurah itu baik.
Basuki menduga, lurah tersebut gagap teknologi (gaptek) sehingga jarang membuka aplikasi smart city tersebut di smartphone-nya.
"Kalau memang dia gaptek, ya berarti kita mesti ajari dia. Tetapi, kalau orangnya cuek atau malas, ya harus distafkan," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan DKI Ii Karunia membantah Lurah Roa Malaka tidak merespons pelaporan warga di dalam aplikasi Qlue. Dia mengatakan, banyak pelaporan yang sebenarnya tidak terjadi di lapangan.
"Itu (pelaporan) di Qlue banyak yang suka iseng," kata Ii. Adapun selain Kelurahan Roa Malaka, empat kelurahan lain juga dinilai melalaikan keluhan warga di Qlue.
Peringkat kedua adalah Kelurahan Kebon Kelapa, diikuti Kelurahan Pasar Baru, Pinangsia, dan Grogol Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.