Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Dodi Nandika mengatakan, daerah di DKI Jakarta dengan ancaman terbesar dalam hal serangan rayap adalah Ciracas, Kramatjati, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, dan Cilincing.
"Indonesia adalah surga bagi rayap. Iklim Indonesia memiliki suhu udara yang hangat, tetapi memiliki kelembaban udara yang tinggi. Hal ini sangat sesuai untuk perkembangbiakan rayap. Karenanya, bahaya serangan rayap sangat penting untuk ditanggulangi," ucap Dodi, Jumat (17/4/2015).
Pada tahun 2015, kata Dodi, dugaan kerugian ekonomis akibat serangan rayap pada bangunan rumah di Indonesia mencapai angka Rp 8,68 triliun. Sementara itu, dugaan kerugian ekonomis di rumah dan bangunan gedung lainnya mencapai Rp 10 triliun.
"Hal ini sangat penting untuk disosialisaikan dan didiskusikan, mengenai pemetaan daerah rawan rayap, terutama di wilayah ibu kota Jakarta," kata dia.
Dodi menambahkan, penelitian tentang penanggulangan rayap sudah dilakukan sejak lama. Dengan adanya regulasi tentang penanggulangan bahaya rayap, perusahaan-perusahaan pest control diharapkan mampu mengembangkan teknologi anti-rayap.
Bahkan, Joko Widodo, yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pedoman Penanggulangan Bahaya Rayap pada gedung milik Pemprov DKI.
Pergub Nomor 35 Tahun 2013 tersebut mewajibkan semua pengelola gedung milik DKI, mulai dari kantor-kantor, sekolah, sarana olahraga, sarana sosial, hingga sarana kesehatan, menerapkan pencegahan rayap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.