Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Curiga Kematian Anak Buah Menteri Susi Terkait Kasus Benjina

Kompas.com - 21/04/2015, 17:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Yoseph Sairlela.

"Kami ada kecurigaan ini kasus terkait yang terjadi di Benjina," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Kecurigaan tersebut, lanjut Anton, didasarkan pada pengetahuan korban terhadap praktik ilegal fishing yang terjadi di Benjina, Perairan Aru, Maluku. Namun, Anton enggan menyebutkan lebih detail apa saja informasi yang diketahui oleh Yoseph.

Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah Yoseph oleh dokter di RSCM Jakarta. Jika dokter menyimpulkan bahwa kematian Yoseph diduga akibat tindak kekerasan, polisi akan mengusutnya.

Sebelumnya, jenazah Yoseph ditemukan di salah satu hotel di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan belum menyimpulkan Yoseph dibunuh atau bukan. Namun, ada luka di pipi. Dari pandangan mata, Tatan memprediksi luka di pipi itu bukan penyebab pembunuhan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membenarkan bahwa Yoseph merupakan saksi kunci perbudakan anak buah kapal (ABK) asing di Benjina. Meski demikian, ia enggan menduga-duga penyebab tewasnya Yoseph dan menunggu penyelidikan oleh kepolisian. (Baca: Menteri Susi: Yosef Saksi Penting Kasus Benjina)

Ia memastikan penanganan kasus itu terus berjalan. Ia meminta kepada jajarannya untuk terus waspada. (Baca: Menteri Susi Minta Anak Buahnya Lebih Waspada)

"(Jadi) ke depan kita antisipasi. Kita sudah tahu seperti ini (risikonya). Kita perangi illegal fishing untuk sumber daya alam Indonesia. Kita semua mesti waspada. Tapi, (tentu) kita tidak boleh berasumsi karena hasil visumnya belum ada," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com