Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Akan Penuhi Panggilan Pemeriksaan sebagai Saksi Dugaan Korupsi UPS

Kompas.com - 30/04/2015, 09:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Abraham Lunggana alias Haji Lulung dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri pada hari ini, Kamis (30/4/2015). Lulung akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD Perubahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014.

Sebelumnya, ada kesalahpahaman antara Lulung dan penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Awalnya, Lulung dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Senin (27/4/2015) lalu. Karena ia tengah berada di luar kota, Lulung berjanji akan datang pada Rabu (29/4/2015). Namun, kemarin, Lulung justru meminta kuasa hukumnya untuk bertanya ke penyidik, apakah dirinya jadi diperiksa pada hari itu. Setelah bertemu penyidik, pemeriksaan pun dijadwalkan pada hari ini.

"Kami anggap itu kesalahpahaman saja. Yang penting hari ini Pak Haji (Lulung) pasti datang ke Bareskrim. Koordinasi terakhir, dia datang antara pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB," ujar salah seorang kuasa hukum Lulung, Effendi Syahputra, kepada Kompas.com, Kamis pagi.

Effendi mengatakan, penyidik tidak meminta Lulung membawa sejumlah dokumen. Mereka hanya meminta Lulung hadir untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar pengadaan UPS di sekolah-sekolah di Jakarta.

"Bang Haji akan menjelaskan semua kepada penyidik apa yang beliau tahu soal pengadaan UPS itu. Bang Haji ingin membuktikan bahwa pemberitaan selama ini yang menyudutkan dia itu salah besar ya. Bang Haji itu insya Allah bersih. Nanti lihat saja dia bicara," ujar Effendi.

Jadi whistle blower 

Salah seorang kuasa hukum Lulung, Ramdan Alamsyah, menambahkan, Lulung siap mengungkapkan data dan akses yang dibutuhkan penyidik untuk mengungkap kasus dugaan korupsi UPS. Bahkan, Lulung siap jika diminta menjadi whistle blower.

"Termasuk Bang Haji akan mengungkap siapa-siapa saja anggota Dewan yang ikut bermain dalam kasus itu. Semua akan disampaikan ke penyidik dalam pemeriksaan hari ini," ujar dia.

Ramdan menilai, pemberitaan yang muncul belakangan ini sangat menyudutkan kliennya. Dia meminta publik tidak menjustifikasi seseorang sebelum ada keputusan hukum yang jelas.

Cek silang

Sebelumnya, Kepala Bareskrim Polri Budi Waseso mengatakan, pemeriksaan terhadap Lulung dilakukan karena beberapa saksi yang sudah diperiksa menyebut nama Lulung terlibat dalam proyek pengadaan UPS dalam APBD Perubahan 2014 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, Budi tak mau menyebutkan siapa saksi yang menyebut nama Lulung dan apa peran Lulung dalam pengadaan tersebut.

"Saksi-saksi menyebut nama Lulung meski saat ini Lulung masih sebagai saksi. Sementara ini, arahnya ke beliau tapinya ya," ujar Budi.

Penyidik akan melakukan cek silang soal informasi dari sejumlah saksi tersebut. Selain itu, penyidik juga akan menanyakan hasil penggeledahan ruang kerja Lulung pada Senin lalu. Dalam penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah dokumen, di antaranya dokumen pengadaan, sejumlah catatan dan tiga unit komputer Apple, serta satu buah alat perekam digital.

Lulung merupakan anggota DPRD DKI Jakarta asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada tahun anggaran 2014, Lulung menjabat sebagai koordinator Komisi E yang membidangi pendidikan.

Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS ini, polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman. Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal Soleman saat jadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Mereka dikenakan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com