Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampok Majikan, Yoga Beli Popok untuk Anak dan Foya-foya

Kompas.com - 07/05/2015, 11:18 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Yoga Mustofa (48), warga Lagoa, Koja, Jakarta Utara, kini hanya bisa menyesal telah mencuri dan melakukan kekerasan di rumah mantan majikannya. Selain kesal karena masalah utang, dia juga butuh uang untuk memenuhi kebutuhan anak satu-satunya.

Dengan wajah tertunduk, Yoga mengaku dirinya khilaf. Dia mengaku harus membiayai anak satu-satunya yang masih balita. Sebab, istrinya telah meninggalkan dia.

"Sebelumnya nikah, tapi sudah cerai. Istri saya enggak mau ngurus anak," kata dia di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (6/5/2015).

Duda beranak satu itu mengaku telah bercerai dengan istrinya beberapa bulan lalu. Berdasarkan barang bukti yang diekspos petugas kepolisian di Mapolsek Tanjung Priok, Yoga memang membelikan sejumlah peralatan bayi untuk keperluan anaknya. Popok, susu bayi, dan perlengkapan balita lainnya terlihat berjejer sebagai barang bukti hasil curiannya.

Barang bukti keperluan bayi itu dibeli Yoga setelah dia menukarkan mata uang dollar yang dicuri dari rumah mantan majikannya, Yunarko (48). Dari penukaran uang dollar AS itu di money changer di Tanjung Priok, Yoga mengaku mendapatkan uang Rp 25 juta.

"Uangnya saya belikan untuk keperluan pribadi, keperluan anak saya, dan senang-senang," ungkapnya.

Namun, belum sempat menikmati lama uang curian tersebut, Yoga diciduk anggota Polsek Tanjung Priok saat sedang bersenang-senang di salah satu kafe di kawasan Koja. Dia sempat berusaha kabur, tetapi kakinya ditembak polisi.

Barang majikan yang dibawa kabur seperti laptop, tablet, dan ponsel yang belum sempat dia jual. Dia berencana menjualnya ketika uang Rp 25 juta tersebut habis.

"Barang-barang lainnya nanti saya pakai sendiri. Kalau uang habis, ya dijual," ucap mantan sopir tembak orang asing yang sering berpindah majikan itu.

Sebelumnya, Yoga mengaku sakit hati karena masalah utang dan dipecat majikannya. Dia pun merencanakan mencuri di rumah Yunarko, tetapi tepergok. Dia kemudian menganiaya Yunarko dan kedua anaknya. Kini Yoga menginap di tahanan Mapolsek Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com