Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Alasan Pemecatan Juru Parkir di Jalan Sabang

Kompas.com - 26/05/2015, 11:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran DKI Jakarta Sunardi Sinaga menyatakan telah memecat lima juru parkir di Jalan Sabang. Pemecatan itu dilakukan karena mereka kedapatan menerima uang dari warga di lokasi parkir tersebut.

"Itu udah lama yang dipecat itu," kata salah satu juru parkir di Jalan Sabang yang enggan disebutkan namanya, Selasa (26/5/2015).

Juru parkir di Jalan Sabang tersebut menyebutkan, selain karena menerima uang dari warga, beberapa alasan lain juga menjadi pemicu pemecatan terhadap juru parkir. Salah satunya soal keterlambatan waktu. [Baca: Terima Uang dari Warga, Lima Juru Parkir di Jalan Sabang Dipecat]

"Biasanya masalah waktu kerja. Ada yang terlambat," kata juru parkir itu.

Selain juru parkir, pihak keamanan meteran parkir di Jalan Sabang juga dipecat. Pihak keamanan tersebut dipecat karena menagih uang lembur bukan pada waktunya.

"Soalnya dia melawan soal uang lemburan," ucapnya.

Juru parkir tersebut juga menyebut tidak sedikit juru parkir yang mengeluhkan soal honor pembayaran. Salah satunya yang dibayar per hari Rp 75.000 setiap akhir pekan. "Kalau Sabtu sama Minggu ada yang dikasih honor Rp 75.000," kata juru parkir tersebut. [Baca: Pengakuan Juru Parkir Jalan Sabang soal Praktik Kecurangan]

Imbasnya, tidak sedikit juru parkir yang akhirnya memilih untuk keluar. Mereka merasa honor pembayaran yang tidak seimbang. "Mendingan saya enggak parkir, kata mereka," ucap juru parkir tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com