Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Uang dari Warga, Lima Juru Parkir di Jalan Sabang Dipecat

Kompas.com - 25/05/2015, 15:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima juru parkir di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, dipecat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penyebabnya, kelima orang tersebut menerima uang dari warga yang memarkirkan kendaraannya di lokasi itu.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran Sunardi Sinaga mengatakan, sesuai peraturan yang telah ditentukan, juru parkir yang ada di Jalan Sabang dilarang menerima uang dari warga.

Sebab, di kawasan tersebut terdapat alat meteran parkir yang pembayarannya dilakukan lewat transaksi e-money.

"Kami sudah ada datanya, mereka langsung kami pecat dan enggak usah dipakai lagi. Di Jalan Sabang sudah lima orang jukir kami pecat," ujar Sunardi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/5/2015).

Selain di Jalan Sabang, penerapan sistem parkir dengan alat meteran juga berlaku di Jalan Boulevard, Kelapa Gading.

Menurut Sunardi, dalam waktu dekat, instansinya juga akan melakukan evaluasi terhadap para juru parkir yang ada di kawasan tersebut.

Sunardi menegaskan, bila nantinya ada laporan dan bukti bahwa juru parkir di Jalan Boulevard menerima uang tunai dari warga, maka mereka juga akan menerima sanksi pemecatan.

"Di Kelapa Gading, dalam tiga bulan ini, kami lagi tahap penilaian juru parkir yang tidak punya integritas. Kami sudah punya catatan Si A, Si B, Si Z yang suka terima duit. Banyak juru parkir yang sudah digaji per bulan, tetapi masih lihat kiri kanan. Kalau aman, diambil, dikantongin, terus berlagak bloon," ujar dia.

Para juru parkir di lokasi yang telah menerapkan sistem meteran parkir memang telah mendapatkan gaji bulanan.

Besarannya mencapai dua kali upah minimum provinsi (UMP), yakni sebesar Rp 5,4 juta. Hal inilah yang membuat mereka dilarang untuk menerima uang dari warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com