Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteriaki Korupsi, Direktur PD Pasar Jaya Tanggapi Santai

Kompas.com - 22/06/2015, 15:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis menanggapi santai tudingan korupsi dari mahasiswa yang mendemonya di kantor pusat PD Pasar Jaya. Djangga menganggap para mahasiswa yang mendemonya itu tidak paham.

"Mereka enggak paham sebenarnya, mereka tidak paham apa yang mereka minta. Mereka bilang PMP 1,8 itu enggak ada, saya enggak tahu," kata Djangga seusai mengikuti langsung jalannya aksi demo, di depan Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Senin (22/6/2015).

Djangga mengatakan, semua tuduhan terhadapnya yang dilontarkan para mahasiswa saat aksi tadi tidak benar, apalagi tuduhan mengenai dugaan korupsi.

Ia menanggapi santai ketika disinggung wartawan mengenai rencana mahasiswa yang mengaku dari Aliansi Mahasiswa untuk Pasar Tradisional akan mengadukannya ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami tiap tahun diaudit BPK. Itu kan tiap tahun. Yang periksa kami inpektorat, BPK, ada badan pengawas. Enggak apa-apa. Kalau ada Tuhan Yang Maha Esa, dia mau ke sana juga enggak apa-apa," ujar Djangga.

Sebelumnya, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa untuk Pasar Tradisional (AMT) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor pusat Pasar Jaya di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Senin (22/6/2015).

Mahasiswa yang berunjuk rasa menuduh Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis melakukan tindak pidana korupsi. Bertempat di depan pintu masuk Pasar Pramuka, para mahasiswa ini melakukan orasi sambil meneriakkan yel.

"Djangga Lubis melakukan korupsi Rp 26 miliar dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp 170 miliar," teriak salah satu demonstran yang mengenakan baju almamater di Cikini, Jakarta Pusat.

Mahasiswa menganggap Djangga Lubis telah gagal memanfaatkan dana PMP tersebut untuk melakukan revitalisasi pasar. Sebab, sebut mahasiswa, dari dana PMP Rp 170 miliar, PD Pasar Jaya hanya dapat melakukan pembangunan 10 titik pasar rakyat dengan pemakaian anggaran Rp 144 miliar.

"Sisanya Rp 26 miliar ke mana? Ini suatu permainan yang dilakukan Direktur PD Pasar Jaya dan lainnya," seru mahasiswa.

Mahasiswa juga menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mencopot Djangga Lubis sebagai direktur. Mereka juga menuntut adanya transparansi penggunaan anggaran revitalisasi pasar yang telah terpakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com