Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Sudah Duga Kakak sebagai Pembunuh Adiknya di Ciledug

Kompas.com - 28/06/2015, 13:28 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rahmawati dan Masriwan, orangtua dari R (15), sudah menduga bahwa anak laki-lakinya membunuh adiknya sendiri, P (13), di rumahnya Jalan Gang Haji Ridi Sumardi, Ciledug, Tangerang, Minggu (7/5/2015). Dugaan tersebut melihat dari gelagat R yang berubah saat dirawat di rumah sakit.

"Jadi sejak awal di rumah sakit sudah menduga. Jadi dia tidak seperti biasa, dia minta maaf sampai nangis-nangis," kata Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Sutarmo saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Perilaku tersebut ditunjukkan R ke Masriwan saat di rumah sakit. Namun, Masriwan menduga bahwa R sudah berbicara langsung ke istrinya, Rahmawati.

"Karena ibunya sudah sempat saat di-BAP, dia ngomong kalau saya terbuka ke penyidik. Saya sudah kehilangan anak satu, nanti kehilangan anak satu lagi masuk penjara," kata Sutarmo.

Namun, saat itu Sutarmo enggan memercayai begitu saja. Polisi memegang teguh bahwa pembuktian harus berdasarkan alat bukti.

"Kita tidak berdasarkan duga-duga, tapi pembuktian secara profesional dan bantuan kedokteran. Keterangan ahli dan penyidikan secara teknis scientific investigation," ungkap Sutarmo.

Polisi menetapkan R sebagai tersangka berdasarkan tiga alat bukti. Pertama, keterangan dari saksi-saksi yang tidak melihat orang lain selain P dan R di rumah tersebut saat kejadian.

Kedua, berdasarkan hasil DNA darah yang tersisa dalam pisau. Hasilnya membuktikan bahwa ada dua darah di pisau tersebut, yakni darah P dan R. Selain itu, setelah dilakukan uji laboratorium, ternyata di gagang pisau hanya ada kelenjar keringat R.

Ketiga, yakni keterangan langsung dari R. Remaja tersebut mengaku membunuh berdasarkan dorongan gaib dari jin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com