Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Tanah Jadi Tersangka Kasus Mayat di Tong Plastik

Kompas.com - 28/06/2015, 17:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - F, tersangka yang ditangkap polisi terkait penemuan mayat di dalam tong adalah penjaga tanah di tempat penemuan mayat. Namun berdasarkan pengakuan F, dia tidak ikut dalam aksi penganiayaan yang menyebabkan korban tewas. (Baca: Mayat Pria Tanpa Identitas Disembunyikan di Dalam Tong Plastik)

"Tersangka semula karena dia ikut menjaga pos atau tanah itu, kita tangkap. Dengan ditangkapnya dia, maka terbukalah para pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Setelah ditelusuri, ternyata bukan hanya F yang menjaga lokasi tersebut. Ada satu orang lagi yakni H sebagai penjaga tanah. "Jadi yang ditangkap ini, penjaga yang satu. Penjaga di sana aslinya ada dua orang. Ada F dan H," kata Sutarmo. (Baca: Mayat Pria di Dalam Tong Plastik Berada di Lahan Sengketa)

F juga tidak mengenali korban tersebut. Saat penganiayaan dia mengaku tidak berada di tempat itu. "Ketika sudah ngasih minum dan makan. Yang satu ini (F) disuruh keluar tidur di rumah kontrakan. Sudah kamu tidur di luar. Saya enggak bisa keluar saya tanggung jawab. Kata F," ungkap Sutarmo.

F pun akhirnya menuruti keempat tersangka. Karena salah satu penjaga, H, masih berada di tempat. "Nah karena saat kejadian disuruh pergi, pergilah dia membawa motor alasannya rumah pelaku enggak ada yang jaga," ucap Sutarmo. (Baca: Ada Tato Daun di Tubuh Mayat dalam Tong Plastik)

Saat pagi hari, tiba-tiba H mengajak F pergi. H beralasan kalau teman-temannya sudah membunuh seseorang dan F ikut bertanggung jawab. "Kamu harus ikut kabur di sana orang sudah pada kabur semua. Karena si ini si ini habis potong orang," kata Sutarmo.

Namun Sutarmo menilai omongan F masih harus didalami lagi. Salah satunya dengan mengejar pengakuan keempat pelaku lainnya yang masih buron.

Sebelumnya, diberitakan seorang pria tanpa identitas ditemukan sudah meninggal di dalam tong plastik yang ditemukan oleh warga Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (24/6/2015).

Kondisi jenazah pria itu sudah membusuk dengan posisi kepala di bawah tong plastik. Selain diikat, polisi menemukan luka akibat sayatan benda tajam di kepala mayat tersebut. Luka yang parah ditemukan di bagian leher dan banyak luka lebam di tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com