Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impian-impian Ahok soal Penerapan Jakarta Smart City

Kompas.com - 30/06/2015, 17:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan impiannya mengenai penerapan Jakarta Smart City. Salah satunya adalah kartu yang tidak hanya bisa digunakan untuk bertransaksi tetapi juga menyimpan data si pemilik kartu.

"Kalau Anda misal naik dari jempol pakai e-money, ada nama Anda, turun di kelingking jam berapa, saya bisa lihat polanya. Kalau kita tahu langsung, saya bisa tahu jam berapa dan butuh bus kapasitas berapa," ujar Basuki di Balai Kota, Selasa (30/6/2015).

"Saya tanya ke Dirut Transjakarta, mana data kamu? Saya ingin tahu berapa menit dan detik berapa bus Anda berhenti di halte dan berapa banyak orang yang naik, supaya kalau ada penumpukan, saya bisa kasih servis," ucap Basuki.

Menurut dia, sistem seperti itu bisa memantau aktivitas warga Jakarta selama seharian penuh. Sambil bercanda, Basuki mengatakan pemerintah bahkan bisa memantau para pria yang pergi ke area hiburan di Mangga Besar tiap pulang kerja.

"Biasanya perempuan naik bus lebih pagi, laki-laki siang hari, pulangnya cewek lebih cepat, laki-laki lebih lama. Perempuan pas pulang, turun di halte yang sama, laki-laki turunnya malah ke Halte Olimo. Langsung kita tahu itu. Rupanya pada turun di Olimo ke Mangga Besar. Ini data yang kita enggak punya saat ini," ujarnya.

Dia juga membayangkan sistem Jakarta Smart City yang dimiliki Pemprov bisa memandu masyarakat memilih makanan yang mengandung bahan berbahaya dengan yang tidak.

Ketika turis mengunjungi wilayah tertentu, dia bisa memeriksa dengan telepon genggamnya makanan apa saja yang dijual di daerah itu.

Dengan gadget-nya, mereka bisa memeriksa apakah makanan tersebut memiliki izin BPOM untuk menjamin kesehatannya.

"Kalau saya masuk Jalan Cikini saya punya data yang jual nasi goreng pete siapa dan di mana. Ada izin BPOM enggak. Orang berwisata di tempat kita jadi gampang," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Semua itu dia jelaskan ketika membuka kompetisi HackJak 2015. Kompetisi tersebut menantang masyarakat Jakarta untuk membuat aplikasi yang berguna dengan memanfaatkan data yang ada di data.jakarta.go.id. Basuki pun berharap ada yang membuat aplikasi untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com