Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, BPOM Temukan Jajanan Takjil Mengandung Zat Beracun

Kompas.com - 09/07/2015, 19:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta dan pihak Kecamatan Makassar dan Kelurahan Pinang Ranti menemukan jajanan takjil yang mengandung zat-zat berbahaya, Kamis (9/7/2015). Penemuan tersebut terjadi di depan Pasar Embrio di Kampung Makassar, Jakarta Timur.

Dari 24 sampel makanan yang diuji, seperti kolak, lontong, risol, bakso, mie, gorengan, dan lain-lain, dua di antaranya mengandung boraks atau pengawet kayu dan Rodhamine atau pewarna tekstil.

Wakil Camat Makassar, Trisaptanti mengatakan, dua zat beracun ini ditemukan di pacar cina yang ada di dalam kolak dan kulit risol. "Dari 24 sampel yang kita ambil secara acak, terdapat dua makanan yang positif mengandung rodhamine dan boraks, yakni di pacar cina di dalam kolak dan di kulit risol," kata Trisaptanti, disela sidak, Kamis (9/7/2015).

Trisaptanti mengatakan, pedagang telah diberikan imbauan persuasif untuk tidak lagi memakai bahan makanan yang mengandung zat berbahaya tadi. Dua pedagang makanan itu pun dipanggil dan diberi masukan.

Pedagang kolak, Ida (50), mengaku dirinya tak tahu bahwa pacar cina berwarna merah muda yang ada di dalam kolaknya mengandung zat berbahaya. "Saya enggak tahu kalau berbahaya gitu. Besok saya jual kolak enggak pakai pacar cina lagi," ujar Ida.

Hal senada diungkapkan Dedi, ukang gorengan yang menjual risol. Dedi berjanji untuk tidak membeli risol berbahaya di pasar. "Saya dagang udah lama, tapi baru kali ini tau risolnya berbahaya, besok saya enggak jual lagi," ujar Dedi.

Kepala Satpol PP Kecamatan Makassar, Santoso mengatakan, sidak ini kali kedua digelar di wilayah Makassar. Sebelumnya sudah dilakukan sidak serentak di lima kelurahan terhadap makanan yang berpotensi berbahaya.

"Yang kemarin hasilnya kita bawa ke BPOM. Kalau ditemukan lagi bahan berbahaya, kami akan melakukan pemeriksaan mendatangi lokasi dan lakukan pengujian di tempat," ujar Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com