Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Perampok Modus Ban Kempis Kembali Beraksi

Kompas.com - 14/07/2015, 09:54 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi kriminalitas modus ban kempis yang mengincar pemilik mobil kembali marak di wilayah Jakarta Utara. Mobil yang diincar biasanya mobil berjenis Toyota Fortuner atau Harrier.

"Mereka sudah menjadi target operasi (TO) kami (polisi). Sudah puluhan kali beraksi dan meraup ratusan juta," kata Kapolsektro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Ruddi Setiawan, Senin (13/7/2015).

Ruddi menceritakan bagaimana komplotan itu beraksi. Mereka akan berpura-pura memberi tahu kepada pengemudi mobil bahwa ban mereka kempis. Korban terakhir adalah HL (35), warga Muara Karang, Jakarta Utara.

Kepada polisi, korban mengaku dicegat komplotan yang mengatakan bahwa ban kendaraannya kempis, di Jalan Jembatan Tiga (Pluit Mas), Pejagalan, Penjaringan.

Korban yang teperdaya lalu menghentikan kendaraannya. Begitu turun, korban pun dialihkan oleh salah seorang pelaku agar pelaku lainnya bisa beraksi. Begitu korban lengah, pelaku lainnya pun menggondol harta berharga yang berada di mobilnya.

Sadar telah menjadi korban penipuan, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Metro Penjaringan.

Setelah melacak keberadaan para pelaku, polisi pun membekuk keenamnya saat sedang membagi hasil curian di sebuah rumah makan di kawasan Bandengan.

Namun, saat hendak ditangkap, pelaku Sa dan JN berupaya melarikan diri. Kaki mereka pun terkena timah panas milik polisi.

Kepada polisi, komplotan tersebut mengaku baru dua tahun terakhir beraksi. Dari tangan keenamnya, polisi mengamankan barang bukti berupa lima sepeda motor yang kerap digunakan saat beraksi.

Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah tas wanita warna coklat dan tas kulit pinggang berwarna hitam, uang tunai sejumlah Rp 900.000, serta enam dompet kulit.

Keenamnya dijerat Pasal 363 ayat 4 KUHP tentang Pencurian, dengan ancaman hukuman pidana kurungan di atas 7 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com