Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Pasar Gembrong Diduga dari Warga yang Bakar Sampah

Kompas.com - 05/08/2015, 00:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di sejumlah pemukiman di belakang Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2015), diduga berasal dari sampah yang dibakar warga. Tidak disangka, api dari sampah kemudian membesar lalu merembet ke sejumlah bangunan semi permanen yang ada di belakang pasar gebrong.

Sejumlah toko mainan di pinggir Jalan Basuki Rahmat pun ada yang ikut terbakar. Hal ini disampaikan seorang saksi mata warga Pasar Gembrong, Suroto (34). Suroto mengatakan, dirinya tengah berjalan di Jalan Basuki Rahmat sekitar pukul 20.00, saat api awalnya terlihat mulai membesar.

Suroto mengaku melihat api berasal dari sampah yang dibakar di kolong jembatan depan Pasar Gembrong.

"Awal dari sampah pas di bawah kolong ini. Kejadian jam delapan malam. Pertama api kecil, terus merembet," kata Suroto, di lokasi kejadian Selasa malam.

Dirinya memperkirakan, warga yang membakar sampah di kolong tidak mengawasi api yang perlahan membesar. Padahal, di kolong jembatan tersebut terdapat barang mudah terbakar seperti meja-meja, dan kandang ayam.

"Api kemudian besar, langsung menyebar ke rumah-rumah yang ada di luar kolong jembatan," ujar Suroto.

Warga yang bermukim di dekat kolong jembatan tepi Kali Cipinang di Pasar Gembrong, berhamburan keluar. Api melahap cepat rumah-rumah semi permanen yang letaknya berdempetan tersebut.

Angin yang berhembus ketika itu menurutnya ikut memperbesar api. Suroto yang ikut membantu memadamkan api mengaku belum melihat adanya korban jiwa.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Moelyanto mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan mengenai sebab kebakaran.

"Besok kita akan datang lagi melakukan penyelidikan untuk mengetahui sebab kebakaran. Namun, informasi dari warga ada yang bilang karena bakaran sampah dan listrik," ujar Moelyanto.

Sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api. Nampaknya, petugas telah menguasai api. Hanya asap putih tebal masih membumbung di lokasi kebakaran. Petugas pemadam hingga pukul 23.45 masih melakukan pendinginan di titik api. Warga masih menyemut di lokasi kebakaran untuk menonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com