Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Pembunuh Hayriantira dari Pencurian Mobil

Kompas.com - 05/08/2015, 22:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Delapan bulan telah berlalu sejak kasus pembunuhan Hayriantira (37), asisten Presiden Direktur XL, oleh teman dekatnya, AK alias AW (38), bermula. Bukan perkara mudah bagi polisi untuk mengungkap kasus yang awalnya dilaporkan sebagai orang hilang.

"Kami secara teliti mengonstruksi kasus dari pertama hilangnya korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Setelah ditelusuri, polisi melihat ada tersangka yang terlibat dalam kasus hilangnya Hayriantira. Namun, saat itu mereka belum bisa memastikan siapa pembunuhnya. Seiring berjalannya waktu, muncul nama AK, yakni teman dekat korban. Saat menyambangi rumah AK, polisi mencurigai karena ada mobil milik Hayriantira di dalam garasi.

"AK menyebut didapat dari korban karena ada urusan bisnis," kata Krishna.

Namun, saat ditanya di mana Hayrianti, AK menyebut tidak tahu. Setelah itu, polisi akhirnya mengusut temuan tersebut berdasar nomor polisi mobil. "Ternyata ditelusuri di showroom, ada pengambilan BPKB dengan atas nama AK tadi," kata Krishna.

Tak sampai di situ, ternyata ada temuan lain, yakni pengambilan dengan tanda tangan Hayriantira pada Februari 2015. Tanda tangan tersebut kemudian dibawa ke Labforensik Polri. "Hasil Labfor keluar pada 28 Mei 2015 dan hasilnya tidak identik," jelas Krishna.

AK baru bisa ditangkap setelah pemeriksaan saksi dan lainnya pada 9 Juli 2015. Selama pemeriksaan, AK tak mau mengaku bahwa ia telah membunuh Hayrianti. "Setelah didekati, akhirnya tersangka mengaku bahwa telah membunuh pada 30 Oktober 2014," kata Krishna.

Subdit Jatanras Polda Metro Jaya kemudian mencocokkan dengan temuan mayat di Hotel Cipaganti pada tanggal tersebut. Ternyata, hasilnya benar bahwa ada penemuan mayat tanpa identitas pada 31 Oktober 2014. Belakangan diketahui bahwa mayat tersebut atas nama Hayriantira.

Pihak keluarga telah mencari Hayriantira sejak perempuan tersebut menghilang, tetapi mereka tidak menemukan hasil. Akhirnya mereka melapor ke polisi pada 14 April 2015. Saat hilang, Hayriantira bekerja sebagai asisten Presiden Direktur XL yang dipimpin oleh Hasnul Suhaimi. Saat ini jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini. 

Setelah ditelusuri, akhirnya Hayriantira dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat. Saat ini motif AK sudah diketahui, yakni karena persoalan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com