Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Soenirman: Kok Ahok "Ngamuk"? Yang Minta Dipanggil Kan Dia

Kompas.com - 12/08/2015, 19:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Pansus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Prabowo Soenirman heran mengetahui Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang naik pitam ketika akan dipanggil Pansus BPK.

Sambil tertawa-tawa, Prabowo menjawab tantangan Ahok, sapaan Basuki, untuk mengaudit harta kekayaannya dan menjelaskan bahwa dia bahkan sudah pernah membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) sejak menjabat sebagai dirut PD Dharma Jaya dan Pasar Jaya.

"Kok Ahok ngamuk? Yang minta dipanggil kan dia. Lagi pula silakan saja kalau harta saya mau diaudit, buat apa takut? Kan saya pada saat tahun 2001 sudah melaporkan harta kekayaan saya ke KPK kok, laporan KPK saya sudah," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI, Rabu (12/8/2015).

Prabowo menjawab keheranan Ahok yang menyebut dia kaya meski dulu hanya menjabat sebagai Dirut PD Dharma Jaya. Prabowo mengatakan sumber pemasukannya selama ini bukan hanya di jabatan yang melekat pada dirinya sejak dulu hingga sekarang.

Akan tetapi, juga dari usaha-usaha yang dia miliki sampai saat ini. Dia pun yakin harta yang dimiliki saat ini didapat dengan cara-cara yang benar.

Mengenai rencana pemanggilan Ahok, Prabowo mengatakan Pansus tidak menutup kemungkinan itu. (Baca: Naik Pitam, Ahok Minta BPK Audit Dharma Jaya Saat Dipimpin Prabowo Soenirman)

Apalagi, sejak awal Ahok begitu ingin dipanggil oleh DPRD. Pansus pun sedang mengondisikan agar Ahok bisa dipanggil dalam rapat pansus.

Prabowo pun menyayangkan niat baik Pansus untuk memenuhi keinginan Ahok justru dibalas dengan sentimen pribadi. Prabowo menyayangkan Ahok malah balik menantang orang-orang yang ingin mengoreksinya.

"Jadi gini, kalau soal harta kan hak pribadi masing-masing. Saya punya harta atas kemampuan bukan karena dari jadi dirut saja, saya sebelum jadi dirut juga jadi pengusaha," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba naik pitam ketika wartawan bertanya perihal Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Prabowo Soenirman yang berencana memanggilnya.

Hal itu terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan hasil pemeriksaan (LHP) APBD 2014, khususnya permasalahan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.

"Saya berani menantang kok, boleh periksa harta saya, pajak yang saya bayar, biaya hidup, berani enggak lu pejabat BPK kayak begitu? Berani enggak DPRD ngomong begitu? Apalagi si Soenirman Prabowo (Prabowo Soenirman), dia bisa kaya raya begitu kan, padahal cuma jadi Dirut (Direktur Utama) PD Dharma Jaya, lu berani buka-bukaan enggak? BPK audit dong dia, audit tuh Dharma Jaya pas di zamannya dia," kata Basuki lagi dengan suaranya yang masih meninggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com