Airin merupakan wali kota definitif pertama yang memimpin wilayah baru bernama Tangerang Selatan. Perempuan kelahiran Banjar, 28 Agustus 1976, ini merupakan kader Partai Golkar.
Sebelum menjadi wali kota, Airin bekerja sebagai asisten notaris di kantor Imas Tarwiyah pada tahun 1999. Lima tahun kemudian, tahun 2004, Airin bekerja sebagai notaris di Kabupaten Tangerang, dilanjutkan sebagai pejabat pembuat akta tanah di Kabupaten Tangerang pada tahun 2008.
Sejumlah riwayat pekerjaannya sebelum jadi wali kota sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh semasa kuliah di Universitas Parahyangan, yakni ilmu notaris.
Terlepas dari pekerjaannya, Airin cukup aktif dalam beberapa kegiatan. Dia pernah dinobatkan sebagai Putri Pariwisata dan Putri Favorit pada Pemilihan Putri Indonesia Tahun 1996 dan anggota Paskibraka Provinsi Jawa Barat tahun 1992.
Kini, Airin kembali menyasar jabatan wali kota Tangerang Selatan dengan bekal memerintah selama empat tahun terakhir. (Baca: Arti Nomor Urut bagi Tiga Calon Wali Kota di Pilkada Tangsel)
Berbeda dengan Airin, Li Claudia Chandra merupakan kader Partai Gerindra sejak 2013 yang lebih banyak berkecimpung di dunia usaha kuliner dan kegiatan sosial.
Perempuan kelahiran Dabo Singkep, Riau, 24 Mei 1972, ini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara.
Sejak kecil, di kampung halamannya, perempuan yang akrab disapa Alin ini hidup di lingkungan keluarga yang akrab dengan bisnis dan usaha.
Kedua orangtua Alin adalah pengusaha makanan. Mengikuti jejak orangtuanya, Alin juga membuka usaha restoran di Tangerang Selatan, yakni Kedai Kopi Papa Ong.
Sebelum maju bersama Ikhsan Modjo pada pilkada untuk Tangerang Selatan, Alin sudah sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan III Banten, tetapi tidak berhasil.
Alin mengaku ingin maju sebagai calon wakil wali Kota Tangerang Selatan karena dia adalah warga di Tangerang Selatan dan ingin memperbanyak kegiatan sosial melalui jalur politik.
Perempuan terakhir, Elvier, adalah satu-satunya dokter sekaligus Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Buah Hati Ciputat sejak 2001 yang memutuskan untuk mau maju ke dunia politik.
Perempuan kelahiran Surabaya, 26 November 1968, ini sebelumnya sudah pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, tetapi juga tidak berhasil.
Kegiatan Elvier sebelum di dunia politik adalah seputar dunia kesehatan. Elvier terlibat aktif dalam Perhimpunan Hukum Kedokteran Indonesia, anggota Perhimpunan Manajer Perumahsakitan Indonesia, anggota Ikatan Dokter Indonesia DKI Jakarta, dan beberapa organisasi keagamaan di Cinere.