"Saya di kamar tuh sudah kayak ikan cue, dempet-dempetan. Makanya daripada sumpek mendingan ke bawah saja," ujar salah seorang warga, Kamis (27/8/2015).
Tiba-tiba, seorang warga menghampiri sekumpulan itu. Dia menceritakan bahwa penghuni kontrakan di Kampung Pulo bisa mendapatkan satu unit rusun. Padahal, masih banyak penghuni lain yang membutuhkan unit tersebut.
Penghuni yang dia klaim lebih membutuhkan itu menempat satu unit rusun bersama enam anggota keluarga lainnya.
Ketua Tim Negosiator Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Dewi Setyowati ikut mendengarkan obrolan warga tersebut. Dia mengimbau kepada pria tersebut untuk tidak menyalahkan lurah atas pembagian unit rusun.
"Lurah itu kan mengikuti perintah, Pak. Dia kan pasti menceritakan kondisi di sini kepada atasannya. Mungkin atasannya bilang, warga yang dulu mengontrak bisa dapat rusun. Ya dia mengikuti dong," ujar Dewi. "Kalau begini, namanya bapak sudah melakukan provokasi," kata Dewi.
Mereka pun akhirnya terlibat obrolan bersama Dewi. "Tetapi Bu, pejabat itu waktu kampanye, janji-janjinya manis sekali ke kita. Giliran sudah terpilih lupa," ujar warga.
"Wah, saya kalau kampanye juga pasti promosiin yang bagus-bagus ke warga. Tetapi setelah saya dipilih, tanggung jawab saya kan lebih besar. Konsentrasi saya tidak hanya kepada satu dua orang saja tetapi warga lainnya. Jadi bukannya lupa," jawab Dewi.
"Relokasi ini kan bukan proyek kecil Pak dan Ibu. Ini proyek besar mengurus nyawa manusia. Jadi pahami kalau ada kekurangan," ucap Dewi. "Iya Bu, tetapi saya kan cuma mau tanya doang ke lurah. Kenapa yang mengontrak bisa dapat tetapi yang keluarganya banyak enggak," ujar warga.
"Ya kalau begitu tanya ke lurah. Bapak tidak perlu bicara seperti itu kepada warga lain karena itu termasuk provokasi loh Pak. Orang yang sedang kesusahan, sedang gamang, itu mudah terprovokasi Pak," ujar Dewi.
Setelah mendengar ucapan Dewi, warga pun mengangguk-angguk tanda mengerti. "Siap bu. Saya paham sekarang Bu. Jadi saya mohon maaf kalau ada salah," ujar warga mengerti.
"Nah begitu dong Pak" jawab Dewi.
Atas hal itu, Dewi mengatakan tim negosiator memang diturunkan ke Rusunawa Jatinegara Barat untuk memberi pemahaman kepada warga.
Hal tersebut agar warga tidak mendapat informasi yang salah tentang relokasi ini. Sekaligus, untuk menenangkan hati warga.
Salah satu caranya adalah dengan membaur dalam kumpul-kumpul warga seperti siang ini.
"Tugas kita memang untuk antisipasi. Pencegahan, pelayanan terutama ibu-ibu itu emosinya cepat naik turun yah. Kayak tadi, mereka sedang duduk-duduk gitu lalu ada orang yang memprovokasi. Informasi sedikit pun bisa jadi kepikiran dan tambah stres," ujar Dewi.