"Kami sudah tiga kali sosialisasi. Tahun ini sekali, tahun lalu dua kali," kata Tri di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2015).
Menurut Tri, bila warga menyatakan belum menerima sosialisasi, itu karena banyak di antara mereka yang tidak hadir. Padahal, pihaknya sudah mengundang semua warga Bukit Duri untuk hadir.
"Ya itu karena mereka pada tidak datang. Bilangnya belum, padahal sudah (sosialisasi)," ujar Tri.
Sebelumnya, Ketua RW 12 Bukit Duri, Mumu, menyebutkan bahwa dia belum mendapatkan sosialisasi terkait penggusuran di wilayahnya. [Baca: Warga Bukit Duri Mengaku Tak Punya Sertifikat, tetapi Bayar PBB Rp 5.000 Per Tahun]
"Belum ada sosialisasi dari pemerintah. Kami juga jadinya takut salah ngomong sama warga," ucapnya.
Saat ini, pihaknya sudah sedang mendata permukiman warga di sana. Sejauh ini, pihaknya sudah mendata ada 11 rumah yang memiliki sertifikat sehingga untuk pembebasannya pemerintah akan menggunakan harga appraisal.
Tri menyebut akan ada 982 KK yang akan digusur. Namun, penggusuran masih menunggu jadinya rusun untuk menampung para warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.