JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah 25 tahun jadi pencopet, tak jaminan bagi Tomo (56) untuk bisa memperbaiki kehidupannya. Sebab, bapak dari tiga anak ini kini tinggal di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.
"Hasilnya enggak ada, cuma buat hidup sehari-hari," kata Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen di Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Meski sudah pernah tertangkap pada tahun 1998, ternyata tak menciutkan Tomo untuk kembali mencopet. Ia pun melakukan dengan tiga rekan lainnya yang masih buron di stasiun, terminal dan pusat perbelanjaan.
"Ya buat hidup aja. Tapi enggak ada hasil apa-apa," kata Tomo.
Pencopet tersebut melakukan aksinya setiap hari. Ia pun menjadikan mencopet sebagai profesi. "Cuma dua dompet sehari," kata Tomo.
Dalam dua dompet tersebut, kata Tomo, ia hanya mendapat seperempat. Dalam sehari, komplotan tersebut dapat meraup Rp 200.000 sampai Rp 500.000.
"Kalau handphone dijual ke Senen," kata Tomo.
Tomo tertangkap di daerah Pulogadung pada Kamis (27/8/2015). Sementara itu, tiga rekan lainnya masih buron oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.