Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Ditangkap, Komplotan Pembius TKW di Soekarno-Hatta Ditembak Polisi

Kompas.com - 02/09/2015, 15:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Lima pelaku pembiusan tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia dibekuk Polres Bandara Soekarno-Hatta di tempat terpisah dan waktu yang berbeda. Komplotan yang biasa berada di Bandara Soekarno-Hatta ini beraksi dengan cara memanfaatkan kebingungan para TKW di bandara dan seolah-olah membantu mereka, kemudian membius dan merampok harta milik TKW tersebut.

"Pengungkapan kasusnya berawal dari laporan salah satu korban, R, di Bandara Soekarno-Hatta. Laporannya masuk pas pertengahan Agustus kemarin. Dari sana, kami selidiki dan berhasil tangkap satu pelaku berinisial TSR saat mau beraksi," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Azhari Kurniawan, Rabu (2/9/2015).

Saat akan ditangkap, TSR yang memiliki dua kartu identitas dan menyamar sebagai BW sempat menolak ditangkap. Akibat tindakannya, polisi memilih untuk melumpuhkan TSR dengan satu tembakan di kaki.

Dari penyelidikan awal, diketahui ada empat orang lagi yang satu komplotan dengan TSR. Polisi memburu mereka ke beberapa tempat, salah satunya di pintu Tol Palimanan, Jawa Barat.

Di sana, polisi membekuk dua orang pelaku dengan inisial DD dan HDR. Setelah itu, polisi memburu dua pelaku lainnya yang ditangkap di daerah Magelang, Jawa Tengah.

Menurut Azhari, para pelaku membius korbannya melalui obat yang dicampur dengan minuman. Minuman tersebut diberikan saat korban sedang pura-pura dibantu para pelaku di bandara.

Setelah korban pingsan, pelaku mengambil semua barang dan membawa korban ke tempat yang jauh kemudian kabur. "Habis dikasih obat, korban dibuang di pinggir jalan. Ada yang dibuang di kawasan Temanggung, Jawa Tengah. Ada juga yang dibuang di Gunung Kidul," tutur Azhari.

Saat ini, kelima pelaku masih diperiksa secara intensif oleh polisi. Polisi menduga, komplotan ini masih berhubungan dengan komplotan pembius lainnya yang pernah beraksi dan telah ditangkap pada bulan Maret 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com