"Tolong monitor kinerja mereka, karena kebanyakan mereka yang nakal. Tapi ada juga nih wali kota yang makan siang di sini (Balai Kota) jam setengah sebelas. Kami cek, pulang sampai kantor baru jam 4 sore. Kalau jam 2 sih masih diampuni, ini jam 4 baru sampai kantor lagi," kata Basuki, saat meresmikan pemutakhiran data melalui Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara elektronik (e-PUPNS) di Balai Kota, Rabu (2/9/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok itu lalu memberi contoh lain. Ada wali kota yang kerap mengenakan jaket untuk keluar pada jam kerja.
Oleh karena itu ia meminta kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) semakin ditingkatkan. Dengan banyaknya laporan tersebut, Basuki semakin yakin pengisian e-TKD (tunjangan kinerja daerah) dimanipulasi.
"Melalui pendataan e-PUPNS, oknum PNS yang berbohong atau mark up data, kami punya datanya. Sudahlah saya biarin saja orang begitu, minum pil PPG, pura-pura goblok saja," kata Basuki tertawa.
Lebih lanjut, ia berharap Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Nantinya Provinsi DKI Jakarta akann menjadi model penerapan e-PUPNS.
Ia meminta PNS DKI tidak berpikir macam-macam ketika bekerja, misalnya berpikiran menyalahgunakan anggaran. "Zamannya sekarang sudah kerja kenceng, apalagi presidennya Pak Jokowi. Program kami nyambung dengan yang di sana (pemerintah pusat)," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.