Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Belum Puas dengan Ganti Rugi Pembebasan Lahan Kereta Bandara

Kompas.com - 04/09/2015, 15:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Executive Vice President Logistic Development PT KAI (Persero) Rochsjid mengungkapkan, proses pembebasan lahan untuk dibangun rel kereta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, baru selesai 40 persen.

Masih ada 60 persen lagi dari total 815 bidang tanah yang terdampak pembangunan kereta tersebut.

Rochsjid mengakui, dalam proses pembebasan lahan, khususnya dari 60 persen yang masih diurus, masih ada warga yang tidak puas dengan nilai ganti rugi yang ditawarkan PT KAI. Mereka yang tidak puas dipersilakan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Untuk menentukan besaran nilai ganti rugi, PT KAI menyewa tim penilai atau appraisal yang memperhitungkan nilai ganti rugi berdasarkan luas tanah, bentuk fisik bangunan, dan nilai non fisik lainnya. Sehingga, nilai ganti rugi tiap warga dipastikan berbeda-beda.

"Sebetulnya secara prinsip, kalau dilihat dari isi gugatan, mereka sepakat dengan pembangunan ini. Mereka yang belum sepakat ya begitu tadi, kalau bisa dapat lebih, kenapa tidak," kata Rochsjid kepada Kompas.com, Jumat (4/9/2015).

Rochsjid tidak menyebutkan secara rinci jumlah warga yang belum puas dengan nilai ganti rugi tersebut. Meski demikian, 60 persen pekerjaan rumah yang masih harus dirampungkan PT KAI disebut akan dikejar dalam waktu dua bulan, terhitung dari hari ini.

Hari ini PT KAI menyerahkan ganti rugi pembebasan lahan kepada 18 warga pemilik bidang tanah. Jumlah total pemilik bidang tanah yang sudah pasti diberi ganti rugi adalah 322 orang.

Pemberian ganti rugi 18 orang ini bersifat simbolis. Dalam beberapa waktu ke depan, pemberian ganti rugi ke orang sisanya akan segera diselesaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com