Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Bye-bye" Monorel...

Kompas.com - 10/09/2015, 13:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah tidak ada negosiasi lagi dengan PT Jakarta Monorail (JM) perihal proyek monorel yang mangkrak. Bahkan, dia melanjutkan, nantinya tiang-tiang mangkrak yang tertancap di beberapa ruas jalan Ibu Kota akan digunakan PT Adhi Karya untuk pembangunan rel light rail transit (LRT). 

"Bye-bye monorel, sudah enggak ada cerita," kata Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015). 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, lanjut dia, sudah mengirim surat ke PT JM untuk meninjau kembali berbagai janji yang sempat diutarakan investor tersebut. Selain itu, PT JM tidak memenuhi seluruh klausul perjanjian.

Saat ini, Pemprov DKI tengah fokus membangun tujuh koridor LRT di Ibu Kota. "Saya tidak pernah putus kontrak. Saya cuma katakan, kontrak Anda dari dulu sudah selesai," kata Basuki. 

Pada kesempatan berbeda, Deputi Gubernur bidang Industri Perdagangan dan Transportasi (Indagtrans) DKI Sutanto Soehodho meminta PT JM untuk sadar diri jika mereka memang tidak laik untuk membangun moda transportasi massal di Jakarta.

Mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia itu menjelaskan, PT JM sudah berulang kali berkirim surat kepada DKI untuk meminta kepastian keberlanjutan pelaksanaan proyek moda transportasi massal gagasan mantan Gubernur DKI, Sutiyoso, itu. 

Namun, Sutanto meminta PT JM untuk sadar diri karena mereka tidak bisa memenuhi satu pun dari 15 syarat yang diberikan DKI untuk membangun monorel. Persyaratan yang diberikan DKI antara lain berupa rencana bisnis, jaminan bank 5 persen dari total investasi monorel, serta perpindahan pembangunan depo dari Waduk Setiabudi dan Tanah Abang.

"Akan tetapi kan, ini seperti mereka pergi enggak tahu diri, setelah diberi kesempatan menghidupkan lagi proyeknya. Kami enggak mutusin secara sepihak, kok. Ini kan seperti mau menikah saja; kalau Anda enggak cocok sama calon pasangan, masa tetap dipaksain nikah," kata Sutanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com