"Rencananya sekarang menggunakan sembilan orang tenaga kontrak per orangan," ujar Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) Muhammad Mawardi ketika dihubungi, Jumat (11/9/2015).
Mawardi mengatakan, sebanyak tujuh orang PHL akan bertugas di bagian pengetikan sementara dua orang PHL akan bertugas untuk menyusun naskah disesuaikan dengan tema dan keahlian masing-masing.
Mawardi mengatakan, jumlah ini sudah sangat efektif untuk menyusun naskah-naskah pidato yang dibutuhkan selama setahun ke depan.
"Jadi tujuh orang tenaga caraka dan pengetikan, lalu 2 orang lagi tenaga kontrak per orangan keahlian," ujar Mawardi.
Sebelumnya, anggota Banggar DPRD DKI Bestari Barus mempertanyakan mengenai anggaran program penulisan naskah pidato Ahok yang mencapai Rp 805 Juta. Dalam satu bulan, berarti biaya pembuatan naskah sambutan Ahok bisa menghabiskan Rp 75 juta.
Mawardi juga menjelaskan naskah pidato apa saja yang dikerjakan oleh Biro KDH dan KLN hingga memiliki anggaran sebesar Rp 805 juta. Mawardi mengatakan naskah pidato yang dibuat Biro KDH dan KLN bukan hanya untuk Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama saja.
Mawardi mengatakan agenda yang harus dihadiri oleh Basuki begitu banyak tiap harinya. Tidak jarang, sebagian besar agenda tersebut harus diwakili oleh pejabat DKI atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain yang berkaitan dengan tema acara tersebut. Karena kapasitasnya yang mewakili Gubernur, maka para perwakilan itu biasa membacakan sambutan Gubernur yang dibuat oleh Biro KDH dan KLN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.