Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dinilai Tak Paham soal Anggaran Pengaduan Warga Rp 15 Juta Setahun

Kompas.com - 16/09/2015, 08:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak begitu paham dengan anggaran penerimaan delegasi masyarakat yang hanya dianggarkan Rp 15 juta untuk satu tahun. Menurut Bestari, Basuki hanya sekadar memberi jawaban saja tanpa memahami lebih lanjut soal anggaran itu.

"Sebetulnya gubernur tidak paham dengan anggaran penerimaan masyarakat Rp 15 juta setahun ini. Dia mungkin hanya memberi jawaban saja karena ditanya," ujar Bestari di ketika dihubungi, Rabu (16/9/2015).

Sebab, Basuki mengatakan, alasan minimnya anggaran penerimaan aduan masyarakat karena Pemerintah Provinsi DKI sudah memiliki banyak wadah pengaduan melalui Jakarta Smart City. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi Qlue.

Menurut Bestari, pengaduan masyarakat yang datang ke DPRD bukan pengaduan yang bersifat itu. Pengaduan biasa datang dari warga yang memiliki masalah dan membutuhkan tindak lanjut langsung dalam sebuah rapat bersama pihak eksekutif.

Misalnya saja, seperti korban penggusuran. Bestari mengatakan, penerimaan pengaduan masyarakat korban penggusuran tidak bisa dilaporkan melalui aplikasi. Akan tetapi membutuhkan forum rapat agar bisa mencari jalan keluar terbaiknya.

"Jadi ini pengaduannya yang akan lebih disikapi langsung oleh Dewan dan dibawa ke rapat kerja dengan eksekutif. Pengaduan masyarakat juga misalnya kalau kita terima orang yang demo di depan DPRD. Kalau sebulan ada lima demo saja, mana cukup Rp 15 juta. Kalau uang itu enggak terpakai tinggal dikembalikan lagi saja ke kas daerah,"ujar Bestari.

Untuk menyelesaikan masalah ini, DPRD akan melakukan rapat bedah anggaran bersama Kesekretariatan Dewan untuk mengetahui besar anggaran yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com