"Terima kasih pada pemerintahan yang sekarang. Pak Ahok sudah membuat good governance. Karena itu, kalau kita mau maju, kita harus lebih baik dari Pak Ahok," kata dia di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Adhyaksa menyatakan bahwa dirinya memang bukan orang yang lahir di Jakarta. Namun, ia menyebut sudah tinggal di Ibu Kota sejak berusia 4 tahun. Ia pun menyatakan bukanlah orang yang suka mencaci maki. Sebab, ia menilai tindakan tersebut bukanlah tindakan yang sesuai dengan norma agama.
"Kita tidak akan mencaci maki, itu tidak boleh. Tidak boleh ada keluar yang seperti itu. Bukan golonganku orang-orang yang dengki dan adu domba," ujar dia seraya mengutip sebuah hadis.
Adhyaksa mengaku tidak memiliki ambisi apa pun. Sebab, menurut dia, pemimpin memiliki beban tanggung jawab yang besar di akhirat. Namun, dia berjanji akan memimpin dengan amanah dan bersumpah tidak akan makan "uang haram" bila nantinya diberi kepercayaan untuk memimpin Ibu Kota.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini juga meminta agar orang-orang yang saat ini mendukungnya tidak meninggalkannya bila nantinya dia terpilih. "Demi Allah, saya minta jangan berubah. Jangan cuma mendorong, kemudian ditinggal. Kawal terus. Lebih baik ditegur langsung daripada dibicarakan dari belakang," ucap dia.
Sejumlah tokoh tampak hadir dalam acara deklarasi Adhyaksa, di antaranya mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, mantan Menteri Pertanian Suswono, Mayjen (Purn) Hendardji Soepandji, politisi Partai Gerindra Riza Patria, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin, Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji, hingga dari kalangan selebriti, seperti Mark Sungkar, Olivia Zalianty, Cici Piramida, dan Adi Nugroho.