Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Yang Ngumpulin KTP Itu Belum Tentu Milih Ahok

Kompas.com - 30/09/2015, 15:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik tidak mempersoalkan Teman Ahok sedang mengumpulkan KTP untuk mengejar perolehan suara partainya pada Pemilihan Umum 2014. Menurut dia, bukan jumlah KTP yang terpenting dalam menghadapi Pilkada DKI 2017.

"Teman Ahok suruh baca aturan, kalau Partai Gerindra itu tergantung yang milih bukan yang ngumpulin KTP. Kita kan pernah ada pengalaman di DPD, ngumpulin KTP bisa ratusan ribu, sejuta, tapi yang milih kagak ada," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu 30/9/2015). [Baca: Alasan Teman Ahok Tetap Kumpulkan 1 Juta KTP]

"Jadi yang ngumpulin KTP itu belum tentu milih. Ahok itu belum tentu menang. Apa lagi ada kasus Sumber Waras," tambah dia. [Baca: Teman Ahok Bertekad Kalahkan Suara Partai Geindra Akhir Tahun Ini]

Taufik menambahkan, ia tidak merasa kecewa ataupun keberatan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang mempermudah peluang calon independen untuk maju dalam pilkada.

Menurut Taufik, pada dasarnya semua warga berhak mencalonkan diri dalam Pilkada DKI. Dengan adanya putusan tersebut, calon lain selain Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bisa maju lewat jalur independen.

"Adhyaksa Dault juga boleh maju lewat jalur independen. Jangankan dia, lo juga boleh maju," ujar Taufik sambil menunjuk salah satu wartawan.

Meski demikian, Taufik mengungkapkan peluang untuk menang dalam Pilkada DKI 2017 tidak akan sebesar peluang dalam mecalonkan diri. Sebab, calon-calon dari partai politik juga tidak akan kalah populer dengan calon independen.

"Orang berpikir Ahok akan menang, itu keliru. Gerindra DKI-1, karena kami partai besar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com