Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Buruk, Dirut PT Transjakarta Diminta Tak Selalu Salahkan Operator

Kompas.com - 08/10/2015, 10:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai buruknya pelayanan yang diberikan operator transjakarta tidak bisa dijadikan alasan direksi PT Transjakarta untuk menghindar dari tanggung jawab.

Sebab, buruknya pelayanan operator menandakan ada yang tidak beres dengan kinerja direksi PT Transjakarta. Karena itu, ia meminta Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih untuk tidak terus menyalahkan operator bila terjadi permasalahan dalam layanan bus transjakarta.

"Buruknya operator dalam melayani penumpang itu menjadi tanggung jawab PT Transjakarta untuk membinanya agar menjadi baik. Karena membina, mengawasi, dan mengendalikan operator menjadi tanggung jawab atas konsekuensi dari bayaran tinggi yang ia terima," kata Tyas kepada Kompas.com, Kamis (8/10/2015).

Menurut Tyas, dalam Peraturan Daerah nomor 4 Tahun 2014 tentang pembentukan PT Transjakarta, disebutkan bahwa dalam menjalankan kegiatan pengusahaan, pengoperasian, dan perawatan bus, PT Transjakarta dapat melakukan kontrak kerja dengan pihak ketiga, dalam hal ini operator.

Meskipun demikian, Tyas menilai publik tidak perlu tahu dengan skema bisnis tersebut. Karena tanggung jawab pengoperasian dan perawatan bus tetap melekat pada PT Transjakarta.

"Artinya, ketika layanan transjakarta itu buruk, warga tidak komplain kepada operator di koridor yang dia keluhkan, tapi cukup komplain ke PT Transjakarta. Komplain masyarakat tidak tertuju kepada operator satu per satu, tapi kepada manajemen PT Transjakarta," ujar dia.

Tyas mengatakan direksi harus berani memberikan jaminan bahwa komplain dari masyarakat diperhatikan. Caranya, dengan menindak operator dengan tujuan perbaikan. Bila tindakan tersebut tak membuahkan hasil, maka hanya ada dua pilihan yang harus diambil direksi.

"Operator yang diputus kontraknya atau Direksi PT Transjakarta yang mengundurkan diri, karena tidak mampu membina operator untuk memberikan layanan yang baik kepada konsumen," tutup Tyas.

Sebagai informasi, sejumlah bus transjakarta terjaring razia kepolisian saat tengah parkir di badan jalan di sekitar UKI Cawang, Jakarta Timur pada Selasa kemarin. Namun, tak jelas apa yang menyebabkan awak bus memarkirkan kendaraannya di badan jalan.

Saat dikonfirmasi, Kosasih mengatakan bahwa bus-bus yang terjaring razia adalah bus-bus dari operator Bianglala Metropolitan (BMP).

"Boleh ditanyain tuh ke operator BMP (penyebab bus berhenti di badan jalan)," ujar dia saat dihubungi Selasa malam.

Kosasih mengaku sudah beberapa kali memperingatkan operator tersebut. Karena itu, ia berterima kasih kepada aparat kepolisian yang telah menindak para pengemudi yang dinilainya tidak tertib itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com