Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan DKI: Surat Peringatan Bukan untuk Pemkot dan DPRD Bekasi

Kompas.com - 30/10/2015, 17:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta meminta soal pemberian surat peringatan (SP) I kepada pengelola TPST Bantar Gebang tidak disalahartikan dengan mengaitkan itu kepada Pemkot Bekasi.

SP I ini disebut teguran kepada pengelola TPA Bantar Gebang karena tidak memenuhi kewajibannya membangun fasilitas teknologi gasifikasi.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Aji mengaku, ada informasi berkembang yang disalahartikan bahwa pemberian SP I itu dikaitkan ke Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD-nya.

"Jadi SP I ini juga berdasarkan temuan BPK soal kerugian negara. Dan SP I ini lebih wanprestasi pengelola, bukan ke Wali Kota atau DPRD-nya," kata Isnawa, di kantornya, Jumat (30/10/2015).

Isnawa menjelaskan, hubungannya dengan Wali Kota Bekasi baik. Mereka bahkan mengadakan rapat bersama mengenai sampah.

Wali Kota Bekasi menurutnya kerap berkomunikasi untuk menanyakan apakah ada hibah truk sampah dari DKI.

"Jadi kita jangan sampai seperti ada masalah dengan Pemkot Bekasi. Ini sebenarnya kita sama pengelola," ujar Isnawa.

Selain itu, ada pula yang mengkaitkan masalah razia truk sampah oleh Dishub Bekasi, yang mengakibatkan Pemprov DKI mengeluarkan SP I.

Padahal, pemberian SP I sudah jauh diberikan sebelum adanya kasus razia enam truk sampah DKI belum lama ini.

"Ada yang salah mengira gara-gara sopir ketangkep, DKI keluarkan SP 1. Enggak begitu. Karena SP 1 ini dikeluarkan lebih dulu," ujar Isnawa.

Kini ia berharap dengan SP I itu pengelola TPST Bantar Gebang dapat memenuhi kewajibannya membangun fasilitas teknologi pengolaan sampah.

Sebab, jika sampai lewat batas waktu yang ditentukan, pihaknya dapat memutus kontrak dan mengambil alih TPA Bantar Gebang.

"Dalam perjanjian jelas, misalnya ada ingkar janji bisa melakukan pemutusan kontrak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com