Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Uang Kuliah, YAI Beri Kelonggaran kepada Mahasiswa

Kompas.com - 31/10/2015, 22:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta Pusat, memberi keringanan bagi 751 mahasiswa yang sebelumnya dikelabui empat mahasiswa tersangka penipu pembayaran uang kuliah.

Ratusan mahasiswa itu tidak membayar melalui mekanisme resmi dari kampus, melainkan menggunakan jasa pembayaran oleh para tersangka yang mengiming-imingi potongan uang kuliah.

"Kami buat kesepakatan kepada mahasiswa yang punya masalah untuk membayar semampunya dan buat surat permohonan," kata Rektor UPI YAI Yudi Julius melalui keterangannya kepada pewarta, Sabtu (31/10/2015).

Yudi menilai, 751 mahasiswa yang tergiur dan tertipu dengan penawaran dari para tersangka, adalah korban.

Terlebih, sebentar lagi mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester (UAS), sehingga soal pembayaran tidak bisa cepat langsung diselesaikan oleh para mahasiswa.

Dari ratusan mahasiswa itu, sebanyak 80 persennya sudah mengurus keperluan administrasi dan telah diizinkan untuk kembali mengikuti kegiatan perkuliahan.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polisi untuk terus cari dalang kasus penipuan yang mengatasnamakan kampus ini dengan modus cash back fiktif," tutur Yudi.

Kasus penipuan ini terungkap setelah para mahasiswa UPI YAI berunjuk rasa di depan kampus mereka pada Selasa (27/10/2015) lalu.

Saat itu, mereka tidak terima dengan pihak kampus yang menganggap mereka menunggak uang kuliah.

Padahal, mereka memiliki slip pembayaran uang kuliah sebagai bukti pembayaran biaya pendidikan per semesternya.

Adapun empat tersangka penipuan yang telah diamankan pada Rabu (28/10/2015) kemarin adalah PK (22), IB (23), IC (22), dan AW (22).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com