Dia membuat grup WhatsApp bersama PNS DKI di tiap tingkatan eselon.
"Sekarang saya sudah punya WA grup dengan eselon II. Saya pikir mau punya grup dengan eselon III, lalu WA grup eselon IV. Jadi tidak ada tingkatan ketika laporan mesti lewat atasannya, bisa langsung ke saya dalam grup itu," ujar Ahok di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Sabtu (14/11/2015).
Ahok berharap, dengan cara ini, penyelesaian masalah di DKI Jakarta bisa semakin cepat. Dia mengambil contoh permasalahan banjir yang sering melanda Jakarta.
Dinas Tata Air DKI tidak mungkin bisa memantau ratusan ribu titik genangan di seluruh Jakarta. Ahok ingin lurah menjadi manajer yang bisa membantu memantau hal itu.
Lurah bisa membantu untuk menginformasikan kepada dinas terkait tentang masalah di wilayahnya. Jika laporan tidak ditindaklanjuti, lurah boleh mengadu kepada Ahok.
"Kalau enggak mau kerja ya bisa lapor wali kota atau langsung lapor saya biar bisa kita pecat," ujar Ahok.
Sudah banyak laporan yang diterima Ahok soal kinerja SKPD dari PNS DKI. Sebagai contoh, Ahok pernah menerima laporan dari PNS bahwa atasannya telah memotong anggaran hingga 30 persen untuk dialihkan ke hal-hal lain di luar kebutuhan.
Ada pula PNS yang melaporkan ke Basuki bahwa atasannya telah meminta komisi sebesar 1 persen dari semua pengadaan barang.
Untuk PNS yang masih nekat berbuat curang, sebenarnya Basuki menginginkan mereka langsung dipecat sebagai PNS. Sebab, kata Basuki, PNS seperti itu tidak akan pernah merasa cukup dengan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang dia dapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.