Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Sampah DKI Tak Lagi Dikawal

Kompas.com - 16/11/2015, 08:55 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Pengawalan terhadap truk sampah DKI Jakarta menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sudah dihentikan.

"Berdasarkan instruksi pimpinan, sejak dua hari lalu (Jumat,13/11) pasukan sudah ditarik kembali," ujar Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Komisaris Hersiantony, Minggu (15/11/2015).

Dia mengatakan, 700 personel yang ditugaskan untuk mengawal truk sampah DKI sudah ditarik karena situasi dianggap sudah kondusif.

Artinya, tidak ada lagi penolakan warga sekitar saat truk sampah DKI melintas di Jalan Transyogi Alternatif Cibubur, Cileungsi, Kabupaten Bogor.

"Kami melihat, masyarakat sudah menerima dengan keberadaan truk sampah yang melintas di ruas Jalan Transyogi," katanya.

Awal November lalu, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) menghadang truk-truk sampah DKI di perempatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Puluhan sopir truk terpaksa memutar balik laju kendaraannya untuk menghindari gejolak tersebut.

Warga menuntut uang kompensasi bau seperti halnya warga Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Aksi tersebut kemudian bisa diredam, setelah Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Syaifullah menemui Bupati Bogor, Nurhayati.

Guna mengantisipasi aksi susulan, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jendral Tito Karnavian mengerahkan 700 personel gabungan untuk mengawal truk sampah.

"Mengingat DKI merupakan Ibu Kota Negara, jadi proses pengangkutan sampah harus tetap berjalan. Kalau tidak begitu, bisa menjadi masalah yang cukup besar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com