Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Disemprot" Ahok, Ini Tanggapan Dinas Pertamanan soal Pembibitan Bunga

Kompas.com - 20/11/2015, 13:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Dyah Kurniati mengakui sempat berniat melakukan swakelola pembibitan bunga untuk memasok kebutuhan tanaman di DKI Jakarta.

Namun, akhirnya rencana swakelola itu dibatalkan dan diganti menjadi lelang.

"Namun, kan kita terbentur aturan, ternyata enggak bisa swakelola untuk pengadaan tanaman seperti itu. Jadi, akhirnya dengan cara lelang," ujar Ratna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (20/11/2015).

Hal tersebut untuk mengomentari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut anggaran di dinas tersebut kacau-balau.

[Baca: Giliran Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Kena "Semprot" Ahok]

Menurut Ratna, Ahok juga menginginkan swakelola, apalagi di Dinas Pertamanan dan Pemakaman banyak insinyur yang bisa mewujudkan hal itu.

Setelah tempat pembibitan terwujud, Pemprov bisa menugaskan PHL untuk proses penanamannya. Namun, swakelola memang tidak bisa dilakukan untuk pengadaan tanaman.

Dengan keputusan lelang ini, Ratna ingin kontraktor besar yang akan memenangi lelangnya supaya proyek tempat pembibitan ini bisa berjalan lancar dan maksimal.

"Pak Ahok maunya tuh semua dijadikan satu dan mudah-mudahan sih pemenangnya kontraktor besar dan baik ya. Tanamannya nanti kita minta yang bagus juga," ujar Retno.

Setelah "menyemprot" Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyasar Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Menurut Basuki, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpin Ratna Dyah Kurniati memboroskan anggaran.

"Wah Taman (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI) juga kacau. Kacau-balau deh," kata Basuki di Balai Kota, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com