Menurut mereka, gaji bulanan Rp 6,2 juta yang dijanjikan kepada para sopir tersebut tidak jauh berbeda nilainya dengan rata-rata uang yang diperoleh sopir dari sistem setoran. (Baca: Sopir Kopaja-Transjakarta Digaji Rp 6,2 Juta Per Bulan)
Seorang sopir kopaja terintegrasi transjakarta, Bontor Situmeang (31), mengaku dapat mengantongi penghasilan bersih maksimal Rp 400.000 per hari dengan sistem setoran.
Uang Rp 400.000 tersebut berasal dari penghasilan kotor Rp 1,8 juta yang dikurangi biaya bahan bakar Rp 400.000 hingga Rp 500.000, setoran untuk pemilik bus Rp 450.000 hingga Rp 600.000, serta pembagian hasil dengan kondektur Rp 400.000.
"Jadi, kalau dikalkulasi (gaji bulanan dan setoran) sebenarnya sama saja," kata Bontor kepada Kompas.com dalam acara peluncuran 320 bus transjakarta berstandar transjakarta di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Jam kerja sopir lebih jelas
Meskipun demikian, Bontor mengaku tetap mendapatkan keuntungan dengan menjadi sopir kopaja berstandar transjakarta.
Paling tidak, jam kerjanya menjadi lebih pasti, yakni delapan jam sehari. Bontor pun mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya.
Sementara itu, menurut Bontor, dengan sistem setoran, dia biasanya bekerja pukul 05.00 hingga 22.00. (Baca: Gabung dengan Transjakarta, Kopaja-kopaja Ini Berubah Warna )
"Itu kalau kuat. Kalau enggak kuat, ya terpaksa pakai 'sopir tembak'. Jadi, biarpun gaji masih sama, tetapi kalau di setoran harus lebih kerja keras," ujar ayah dua anak ini.
Pernyataan senada disampaikan sopir lainnya, yakni Yose irawan (40). Menurut dia, sistem gaji bulanan membuatnya tidak perlu lagi memusingkan uang yang harus dibawa pulang setiap hari.
"Kalau di setoran kan kalau lagi ramai memang bisa banyak, tetapi kalau sepi ya cuma dapat sedikit," ujar pria yang mengaku sudah menjadi sopir kopaja sejak era 90-an ini.
Sopir lainnya, Muhroji (51), menilai bahwa pemberian gaji bulanan serta kepastian durasi kerja akan membuatnya lebih rileks dan bisa meluangkan waktu lebih banyak dengan keluarga.
"Saya kan juga sudah tua ya," ujar pria yang mengaku lebih banyak menghabiskan karier sebagai sopir truk ini.
Adapun layanan bus kopaja terintegrasi transjakarta merupakan hasil kerja sama antara Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Hingga kini, ada 320 unit bus kopaja yang yang difungsikan untuk melayani rute di luar koridor transjakarta tersebut. (Baca: Sopir Kopaja-Transjakarta Tak Perlu Setor, Malah Digaji)
Nantinya, Kopaja selaku operator akan menerima pembayaran per kilometer dari PT Transportasi Jakarta sehingga tidak lagi mengejar setoran dari para sopirnya.
Adapun tarif yang akan dibayarkan kepada Kopaja sebesar Rp 10.350 per kilometer.