Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Proses Pemindahan Patung Proklamator di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 10/01/2016, 09:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Proses pemindahan patung Soekarno dan Mohammad Hatta di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berlangsung beberapa hari. Dari rencana awal yang akan mulai dipindahkan hari Rabu (6/1/2016), patung baru bisa dipindahkan pada hari Jumat (8/1/2016) menjelang tengah malam.

Bandara Soekarno-Hatta sedang menjalani penataan besar-besaran, termasuk di dalamnya soal pemindahan patung setinggi hampir delapan meter dengan berat tujuh ton lebih itu.

Patung hasil karya pemahat asal Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan bahan perunggu itu berdiri sejak tahun 2007. Patung itu diresmikan oleh Presiden ke enam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Kompas.com berkesempatan melihat proses pemindahan patung yang dilakukan secara hati-hati oleh pekerja di lapangan.

Sebelum dipindahkan, kedua patung sudah diikat dengan tali dan dibungkus terpal serta kain agar tidak tergores.

Tali tersebut berasal dari crane yang berfungsi mengangkat patung dari tempat awal ke truk berukuran besar.

Para pekerja harus mengebor batu besar di bawah patung Soekarno dan Mohammad Hatta agar bisa diangkat.

Setelah bagian bawah patung dibor, batu dari pondasi disisakan sedikit, tepatnya di tiap-tiap kaki patung, untuk dibuatkan penampang dari besi sehingga patung bisa berdiri.

"Kita bikin besinya dulu, dilas, baru patungnya bisa berdiri. Ada steger juga buat jaga-jaga biar patungnya enggak jatuh," kata salah seorang pekerja bernama Ibnu kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2016) dini hari.

Proses pemindahan patung memang sengaja dilakukan pada malam hari, karena volume kendaraan tidak terlalu banyak dan orang yang ke bandara sedikit.

Pada malam hari, biasanya hanya ada penerbangan internasional yang jumlahnya tidak sebanyak penerbangan domestik pada pagi hari.

Di bundaran Terminal 3, tempat kedua patung itu akan didirikan nanti, sudah ada pondasi yang masih dikerjakan oleh tukang bangunan.

Sampai pagi ini, patung Soekarno sudah siap dipindahkan, sedangkan patung Mohammad Hatta masih menunggu persiapan.

"Belum dipindah semua, nanti malam baru dilanjut. Semalam mau dipindah enggak dapat slot," tutur Head of Project Management Unit Bandara Soekarno-Hatta, Agung Sedayu, melalui pesan singkat, Minggu (10/1/2016) pagi.

Pihak Project Management sudah meminta izin ahli waris untuk memindahkan patung dan turut berkonsultasi dengan seniman tentang tata cara peletakkan patung Soekarno dan Mohammad Hatta.

Rencananya, pengerjaan kedua patung itu akan rampung dalam waktu satu bulan ke depan, dengan hiasan air mancur dan tanaman di bawah bundaran tersebut.

Di tempat lama patung Soekarno-Hatta berdiri nantinya akan diganti dengan patung Garuda. Penumpang pesawat yang ke bandara dari tol maupun akses Perimeter Selatan akan disambut oleh patung Garuda kemudian disapa kedua patung proklamator di bundaran antara Terminal 3 dengan Terminal Kargo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com