"Saya dikomplain sama warga yang ngeluh e-KTP-nya sama suami dia enggak selesai-selesai. Saya bilang masih nunggu mesin cetak dari Kemendagri dan DKI hanya rekam data warga saja," kata Basuki ketika melantik puluhan pejabat eselon III dan IV di Balai Kota, Jumat (22/1/2016).
"Saya copy SMS warga ke Pak Edison dan Pak Edison, kepala dinas tingkat eselon II provinsi, menelepon langsung warganya. Dia meminta anak buahnya urus e-KTP," kata Basuki lagi.
Menurut Basuki, dengan tindakan itu, warga merasa ada pemerintah di sekitarnya. Apa yang dilakukan Edison, kata Basuki, membuat warga merasa pemerintah ikut turun mengurusi permasalahan.
Hal itu pula yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Basuki. Saat masih menjabat gubernur, Jokowi berpesan agar Basuki datang ke warga.
"Sekalipun kita enggak tahu harus melakukan apa, duduk diam di tengah warga saja itu sudah membuat warga merasa pemerintah hadir," kata Basuki.
Sebelumnya diberitakan, warga DKI bernama Devi Riana Safitri merasa menjadi orang penting karena keluhannya soal KTP mendapat tanggapan dari Basuki dan pejabat DKI.
Hal itu ia ungkapkan dalam akun Facebook-nya. [Baca: Merasa Penting Jadi Warga DKI karena Ditanggapi Ahok]
Dalam statusnya, Devi bercerita, ia tak kunjung memperoleh kabar mengenai KTP elektronik yang telah dibuatnya sejak Desember 2014.
Pada Selasa (19/1/2016) lalu, ia berkirim pesan singkat ke nomor ponsel Basuki dan malam harinya langsung ditelepon Edison.
Tak sampai satu jam, Devi ditelepon seorang perempuan yang mengaku dari Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil). Dia dimintai nomor induk kependudukan (NIK) dan alamat.
Pada hari selanjutnya, Devi mendapat telepon lagi, kali ini dari pihak kecamatan. Pada hari yang sama, Devi dihubungi oleh salah satu staf di Sudin Dukcapil Jakarta Barat.
Dia mendapat kabar bahwa e-KTP-nya sudah jadi. Pada hari itu juga, dia mengambil kartu tersebut.
"Rasa mimpi tapi nyata. Begini toh rasanya punya pemerintah yang memang niat melayani rakyat," tulis Devi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.